Yogyakarta (Antara Bengkulu) - Pagelaran busana dan seni budaya bertajuk "Srikandi Kini" yang menampilkan peragaan koleksi kain batik dan busana batik karya 14 desainer dari berbagai kota mewarnai Hari Kartini di Yogyakarta.
"Melalui penyelenggaraan kegiatan itu diharapkan muncul srikandi-srikandi andal yang dapat membawa kita pada pencapaian puncak karya yang mampu mengangkat kearifan lokal maupun citra Indonesia di mata dunia," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia saat membuka pagelaran busana dan seni budaya "Srikandi Kini", sekarang kaum perempuan dapat berdiri di depan dengan gagah dan percaya diri, mampu berkiprah dan mengambil peran penting dan strategis baik di lingkungan birokrasi maupun wiraswasta.
"Hal itu tidak lain karena jasa para pejuang emansipasi perempuan pada masa lalu, salah satunya adalah Kartini. Saya senang dan bangga peringatan Hari Kartini tidak sekadar dilakukan dalam kemasan seremonial semata tetapi juga sebagai unjuk karya dan prestasi yang semakin mengukuhkan kita sebagai bangsa yang besar dan tangguh," katanya.
Selain itu, kata dia, bangsa ini sudah bisa memproklamasikan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara adidaya khususnya dalam bidang kebudayaan.
Ia mengatakan komitmen untuk mendorong peran industri kreatif dalam pembangunan perekonomian bangsa ini juga telah dikukuhkan melalui pencanangan Tahun Indonesia Kreatif pada 2009.
Hal itu di satu sisi menegaskan peran sterategis warisan budaya dalam industri kreatif untuk mendukung pembangunan ekonomi dan citra Bangsa Indonesia di mata dunia sebagai bangsa kreatif, memiliki daya saing, berbasis pada kekayaan dan kekuatan sumber daya budaya dan intelektual.
"Di sisi lain hal itu juga menjadi tantangan untuk menciptakan aktor-aktor baru dari kalangan perempuan yang andal di bidangnya khususnya bidang pengembangan kebudayaan dan industri kreatif berbasis budaya," kata Wiendu.
Ketua Panitia "Srikandi Kini", Afif Syakur mengatakan, pagelaran itu terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama dengan subtema "Sejatining Srikandi" menampilkan peragaan koleksi kain batik yang dipadukan dengan sentuhan seni tari dan musik.
Sesi kedua dengan subtema "Srikandi Kini" menampilkan busana batik karya 14 desainer dari Yogyakarta, Semarang, Magelang, Klaten, Solo, dan Denpasar.
"Karya tersebut menginterpretasikan dan merepresentasikan penghargaan mereka terhadap peran dan perjuangan kaum perempuan dengan rancang modern tetapi tetap membawa citra jiwa perempuan Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Melalui penyelenggaraan kegiatan itu diharapkan muncul srikandi-srikandi andal yang dapat membawa kita pada pencapaian puncak karya yang mampu mengangkat kearifan lokal maupun citra Indonesia di mata dunia," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia saat membuka pagelaran busana dan seni budaya "Srikandi Kini", sekarang kaum perempuan dapat berdiri di depan dengan gagah dan percaya diri, mampu berkiprah dan mengambil peran penting dan strategis baik di lingkungan birokrasi maupun wiraswasta.
"Hal itu tidak lain karena jasa para pejuang emansipasi perempuan pada masa lalu, salah satunya adalah Kartini. Saya senang dan bangga peringatan Hari Kartini tidak sekadar dilakukan dalam kemasan seremonial semata tetapi juga sebagai unjuk karya dan prestasi yang semakin mengukuhkan kita sebagai bangsa yang besar dan tangguh," katanya.
Selain itu, kata dia, bangsa ini sudah bisa memproklamasikan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara adidaya khususnya dalam bidang kebudayaan.
Ia mengatakan komitmen untuk mendorong peran industri kreatif dalam pembangunan perekonomian bangsa ini juga telah dikukuhkan melalui pencanangan Tahun Indonesia Kreatif pada 2009.
Hal itu di satu sisi menegaskan peran sterategis warisan budaya dalam industri kreatif untuk mendukung pembangunan ekonomi dan citra Bangsa Indonesia di mata dunia sebagai bangsa kreatif, memiliki daya saing, berbasis pada kekayaan dan kekuatan sumber daya budaya dan intelektual.
"Di sisi lain hal itu juga menjadi tantangan untuk menciptakan aktor-aktor baru dari kalangan perempuan yang andal di bidangnya khususnya bidang pengembangan kebudayaan dan industri kreatif berbasis budaya," kata Wiendu.
Ketua Panitia "Srikandi Kini", Afif Syakur mengatakan, pagelaran itu terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama dengan subtema "Sejatining Srikandi" menampilkan peragaan koleksi kain batik yang dipadukan dengan sentuhan seni tari dan musik.
Sesi kedua dengan subtema "Srikandi Kini" menampilkan busana batik karya 14 desainer dari Yogyakarta, Semarang, Magelang, Klaten, Solo, dan Denpasar.
"Karya tersebut menginterpretasikan dan merepresentasikan penghargaan mereka terhadap peran dan perjuangan kaum perempuan dengan rancang modern tetapi tetap membawa citra jiwa perempuan Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013