Surabaya (Antara Bengkulu) - Sebanyak 12 mahasiswa asing yang berkuliah di Universitas Kristen Petra Surabaya turut memeriahkan "open house" bertajuk "Petra Parade 2013" dengan melakukan lomba memasak dan menampilkan tarian Indonesia.
"Para mahasiswa asing yang menampilkan masakan ala negaranya dengan dibantu mahasiswa Petra itu berasal dari Brazil, Korea Selatan, Slovakia, Thailand, Romania, Belanda, Jepang, dan Timor Leste," kata Kepala Kerja Sama Internasional UKP Renny Novemsy Dese di UKP, Rabu petang.
Dalam lomba memasak bertajuk "Internasional Localicious Vaganza" itu, para mahasiswa asing itu menyajikan menu "Brazilian Strogonosf" (Brasil), Kim Chi, Cake, dan Go Cho Gang Sam Gyup (Korsel), Slivkove (Slovakia), Tom Yam Kung (Thailand), Sarmale (Romania), dan sebagainya.
Acara itu diawali dengan tarian tradisional yang disuguhkan lima mahasiswa asing yang belajar bahasa, tari, dan budaya Indonesia. Dengan didampingi empat mahasiswa UKP, kelima mahasiswa asing itu berasal dari Brasil, Belanda, Timor Leste, dan Slovakia (dua orang).
"Mereka memakai make up dan kostum tari secara mandiri, lalu begitu tarian usai, maka mereka langsung berganti kostum untuk mengikuti lomba memasak. Ada enam grup peserta lomba memasak dengan satu grup ada empat orang yakni dua mahasiswa asing dan dua dari UKP," katanya.
Ke-enam grup peserta memasak itu adalah grup Korsel, Jepang, Thailand, Brasil, Slovakia, dan Romania. "Khusus grup Brasil, pesertanya dari Brasil, Timor Leste, dan Indonesia (UKP)," katanya.
Menurut dia, para mahasiswa asing itu sebenarnya sudah bisa memasak masakan Indonesia, sepertu tahu isi, tape goreng, pisang goreng, tempe tepung goreng, nasi goreng, dan sebagainya. "Tapi, untuk lomba kali ini mereka menyajikan masakan negaranya," katanya.
Setelah lomba memasak usai, para mahasiswa asing itu melakukan permainan Belanda dan Indonesia. "Ada permainan Belanda yang mirip Indonesia, yakni makan roti dalam kondisi tangan terikat dan mata tertutup. Kalau di Indonesia itu mirip lomba makan kerupuk," katanya.
Namun, permainan khas Indonesia yang ditampilkan bukan lomba makan kerupuk, melainkan permainan Holahop dan Pingpong dengan menggeser alat permainan tanpa melepas pegangan tangan. "Acara itu juga disaksikan sejumlah mahasiswa asing dari kampus lain," katanya.
Sementara itu, "Petra Parade 2013" di kampus setempat pada 23-26 April dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan, di antaranya "Branded Schooling Experience" (BSE), Petra Olympiad, Petra Parade Festival, Petra Green Bazaar, dan Petra Gallery.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Para mahasiswa asing yang menampilkan masakan ala negaranya dengan dibantu mahasiswa Petra itu berasal dari Brazil, Korea Selatan, Slovakia, Thailand, Romania, Belanda, Jepang, dan Timor Leste," kata Kepala Kerja Sama Internasional UKP Renny Novemsy Dese di UKP, Rabu petang.
Dalam lomba memasak bertajuk "Internasional Localicious Vaganza" itu, para mahasiswa asing itu menyajikan menu "Brazilian Strogonosf" (Brasil), Kim Chi, Cake, dan Go Cho Gang Sam Gyup (Korsel), Slivkove (Slovakia), Tom Yam Kung (Thailand), Sarmale (Romania), dan sebagainya.
Acara itu diawali dengan tarian tradisional yang disuguhkan lima mahasiswa asing yang belajar bahasa, tari, dan budaya Indonesia. Dengan didampingi empat mahasiswa UKP, kelima mahasiswa asing itu berasal dari Brasil, Belanda, Timor Leste, dan Slovakia (dua orang).
"Mereka memakai make up dan kostum tari secara mandiri, lalu begitu tarian usai, maka mereka langsung berganti kostum untuk mengikuti lomba memasak. Ada enam grup peserta lomba memasak dengan satu grup ada empat orang yakni dua mahasiswa asing dan dua dari UKP," katanya.
Ke-enam grup peserta memasak itu adalah grup Korsel, Jepang, Thailand, Brasil, Slovakia, dan Romania. "Khusus grup Brasil, pesertanya dari Brasil, Timor Leste, dan Indonesia (UKP)," katanya.
Menurut dia, para mahasiswa asing itu sebenarnya sudah bisa memasak masakan Indonesia, sepertu tahu isi, tape goreng, pisang goreng, tempe tepung goreng, nasi goreng, dan sebagainya. "Tapi, untuk lomba kali ini mereka menyajikan masakan negaranya," katanya.
Setelah lomba memasak usai, para mahasiswa asing itu melakukan permainan Belanda dan Indonesia. "Ada permainan Belanda yang mirip Indonesia, yakni makan roti dalam kondisi tangan terikat dan mata tertutup. Kalau di Indonesia itu mirip lomba makan kerupuk," katanya.
Namun, permainan khas Indonesia yang ditampilkan bukan lomba makan kerupuk, melainkan permainan Holahop dan Pingpong dengan menggeser alat permainan tanpa melepas pegangan tangan. "Acara itu juga disaksikan sejumlah mahasiswa asing dari kampus lain," katanya.
Sementara itu, "Petra Parade 2013" di kampus setempat pada 23-26 April dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan, di antaranya "Branded Schooling Experience" (BSE), Petra Olympiad, Petra Parade Festival, Petra Green Bazaar, dan Petra Gallery.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013