Tradisi Jambar Uang dan Sarafal Anam masih melekat di tengah-tengah masyarakat Kelurahan Bajak Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu dalam memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW di wilayah tersebut.

Warga yang juga tetua setempat, Syamsudirman Umar mengatakan tradisi Sarafal Anam merupakan salah satu kearifan lokal yang masih dilestarikan warga.

Syamsu mengatakan, Sarafal Anam merupakan salah satu kesenian dan budaya masyarakat suku Lembak berumur 1500-an tahun, yang turun temurun digunakan dalam pelaksanaan ritual keagamaan. 

Budaya bernafaskan Islam, adat dan budaya suku Lembak ini diketahui masuk bersamaan dengan perkembangan agama Islam di Bengkulu.

"Biasanya kami laksanakan saat peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW maupun pernikahan. Kesenian Sarafal Anam disajikan dalam bentuk seperti mengiramakan sebuah lagu. Namun lagu yang digunakan bernuansa Islami serta berisi puji-pujian terhadap Allah SWT, rasul atau nabi," kata Syamsu, di sela peringatan Maulid Nabi di Bengkulu, Kamis. 

Dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Syamsu mengatakan Jambar Uang juga bukan tradisi baru. 

"Setiap tahun kita fasilitasi masyarakat sekelurahan yang ingin berinfak dalam pembangunan masjid melalui tradisi ini," kata Syamsu.

Kebiasaan Jambar Uang atau patungan uang ini didekorasi  dengan menggantungkan uang di pot bunga kemudian diarak dari masing-masing RT menuju masjid yang dituju.

Tak hanya itu, Syamsu mengatakan, pada kondisi pandemi COVID-19, warga setempat menyertakan doa tolak balak agar dijauhkan dari marabahaya dan berharap pamdemi segera berakhir.

Pewarta: Bisri Mustofa

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020