Bengkulu (Antara Bengkulu) - Sebanyak 22 orang imigran gelap asal Sri Lanka yang terdampar di Desa Airrami Kecamatan Airrami Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi Jakarta dan Bali.
"Kami memindahkan 22 orang imigran gelap asal Sri Lanka itu ke Rumah Detensi Imigrasi Kalideres Jakarta, dan 44 orang imigran lainnya akan dipindahkan ke Rudenim Bali," kata Kepala Tata Usaha Kantor Imigrasi Kelas II Bengkulu, Maharudin, di Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan pada tahap pertama, sebanyak 22 orang imigran itu sudah diberangkatkan menggunakan pesawat ke Jakarta pada Jumat (3/5).
Sebelumnya, sebanyak 66 orang imigran gelap tersebut ditempatkan di Balai Karya Kota Bengkulu.
"Selama tiga minggu mereka berada di Balai Karya, karena keterbatasan dana kami alihkan ke Rumah Detensi Imigrasi Jakarta," katanya.
Selain itu, para imigran gelap tersebut masih menunggu keputusan akan dipulangkan ke negara asalnya atau solusi lainnya, seperti keinginan mereka meminta suaka ke Australia.
Sebanyak 44 orang imigran gelap lainnya yang akan dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi Bali masih menunggu jadwal pemberangkatan, dan saat ini masih berada di Balai Karya Bengkulu.
Rencana semula, kata Maharudin, sebanyak 22 orang imigran gelap tersebut akan dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi Makassar Sulawesi Selatan.
"Tapi daya tampungnya tidak mampu sebanyak 22 orang, sehingga dialihkan ke Kalideres," ujar dia pula.
Saat ini di penampungan Balai Karya Kota Bengkulu terdapat 44 orang imigran gelap yang masih berada di penampungan tersebut.
Mereka terlihat lebih banyak bersantai menghabiskan waktu.
Para imigran tersebut terdampar di perairan Kabupaten Mukomuko pada 29 Maret 2013.
Saat diamankan anggota polisi setempat, terdapat sebanyak 124 orang imigran gelap, namun sebanyak 58 orang di antaranya melarikan diri dari penampungan sementara di Kecamatan Airrami Mukomuko Bengkulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Kami memindahkan 22 orang imigran gelap asal Sri Lanka itu ke Rumah Detensi Imigrasi Kalideres Jakarta, dan 44 orang imigran lainnya akan dipindahkan ke Rudenim Bali," kata Kepala Tata Usaha Kantor Imigrasi Kelas II Bengkulu, Maharudin, di Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan pada tahap pertama, sebanyak 22 orang imigran itu sudah diberangkatkan menggunakan pesawat ke Jakarta pada Jumat (3/5).
Sebelumnya, sebanyak 66 orang imigran gelap tersebut ditempatkan di Balai Karya Kota Bengkulu.
"Selama tiga minggu mereka berada di Balai Karya, karena keterbatasan dana kami alihkan ke Rumah Detensi Imigrasi Jakarta," katanya.
Selain itu, para imigran gelap tersebut masih menunggu keputusan akan dipulangkan ke negara asalnya atau solusi lainnya, seperti keinginan mereka meminta suaka ke Australia.
Sebanyak 44 orang imigran gelap lainnya yang akan dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi Bali masih menunggu jadwal pemberangkatan, dan saat ini masih berada di Balai Karya Bengkulu.
Rencana semula, kata Maharudin, sebanyak 22 orang imigran gelap tersebut akan dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi Makassar Sulawesi Selatan.
"Tapi daya tampungnya tidak mampu sebanyak 22 orang, sehingga dialihkan ke Kalideres," ujar dia pula.
Saat ini di penampungan Balai Karya Kota Bengkulu terdapat 44 orang imigran gelap yang masih berada di penampungan tersebut.
Mereka terlihat lebih banyak bersantai menghabiskan waktu.
Para imigran tersebut terdampar di perairan Kabupaten Mukomuko pada 29 Maret 2013.
Saat diamankan anggota polisi setempat, terdapat sebanyak 124 orang imigran gelap, namun sebanyak 58 orang di antaranya melarikan diri dari penampungan sementara di Kecamatan Airrami Mukomuko Bengkulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013