Kalianda (Antara Bengkulu) - Aparat gabungan dari kepolisian dan TNI berhasil mencegah bentrokan antarwarga Desa Wonodadi yang sempat menyerang Desa Mulyosari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Bayu Aji di Kalianda, Sabtu, mengakui pihaknya telah berupaya meredam dan mendamaikan kedua belah pihak setelah massa dihalau oleh puluhan personel gabungan dari Polres Lampung Selatan, serta Polsek dan Koramil Tanjungbintang.

Peristiwa itu dipicu oleh keributan antarpemuda yang terjadi empat hari sebelumnya saat menonton hiburan kuda kepang dan terjadi perselisihan antarpemuda dari dua desa.

"Kami langsung turun ke lokasi tadi malam untuk meredam penyerangan tersebut, karena ada masyarakat yang menghubungi saya secara langsung," kata Kapolres.  

Kemudian, massa dari Desa Wonodadi mulai melakukan penyerangan ke Desa Mulyosari pada Jumat malam dan beberapa di antaranya sempat merusak sejumlah bangunan milik warga serta sepeda motor namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

"Warga Mulyosari bertahan dan berkumpul untuk menghadang serangan massa dari Desa Wonodadi tersebut," ujar dia.

Lalu, dengan upaya mediasi aparat berhasil mendamaikan kedua belah pihak pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB bersama unsur pimpinan kecamatan lainnya dalam bentuk surat perjanjian damai.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari lokasi, masa penyerang berjumlah sekitar seratusan orang dan beberapa di antaranya menggunakan senjata tajam.

Mereka berdatangan menggunakan puluhan sepeda motor dan sebagian berjalan kaki dari Desa Wonodadi yang berjarak sekitar tiga kilometer menuju lokasi sasaran penyerangan.

Namun, suasana Desa Mulyosari sudah kembali tenang dan aparat gabungan menarik diri dari lokasi pada Sabtu pagi, namun beberapa petugas masih memantau dua desa itu.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013