Solo (Antara Bengkulu) - Rumah Sakit (RS) Dr Moewardi Solo, selama tiga hari secara terus-menerus melakukan observasi terhadap pasien suspect flu burung MS, (72), warga Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang hasilnya negatif atau dinyatakan tidak terjangkit penyakit tersebut dan sekarang telah diizinkan untuk pulang ke rumahnya.

"Ya hasil cek laborat dan radiologi terhadap pasien semua negatif H5N1 (flu burung/avian influenza),"  kata Direktur RSUD Dr Moewardi Solo Drg Basoeki Soetardjo MMR di sela bakti sosial di car free day Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu.

Ia mengatakan,  MS menjalani observasi di ruang isolasi RS Dr Moewardi lantaran diduga terjangkit flu burung. Indikasi tersebut muncul seiring dirinya mengalami gejala klinis penderita AI serta kematian mendadak puluhan ayam miliknya.

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo juga mendapati ayam milik MS terpapar virus flu burung.

"Status suspect AI sudah dicabut dari MS. Pasien ini diperkenankan pulang pada Minggu (12/5) setelah sempat dirawat inap di bangsal umum sejak Sabtu (11/5). Gejala klinis yang muncul pada tubuh MS merupakan flu biasa," katanya.

Kondisi pasien saat itu mengalami panas tinggi dan sesak nafas. Leokosit pasien juga dalam kondisi jauh di bawah batas normal. Selain itu, ada riwayat pasien kontak dengan unggas positif AI. Setelah pasien dinyatakan negatif AI, dia dipindahkan ke bangsal biasa Anggrek II pada Sabtu kemarin,  jelasnya.

Ia mengatakan, hasil observasi MS diserahkan ke DKK Sukoharjo meliputi hasil laboratorium dan swab negatif AI. Selama pasien masih dinyatakan suspect, seluruh biaya perawatan ditanggung oleh negara.

Dikatakan, sedangkan biaya perawatan di bangsal ditanggung Askes, mengingat pasien merupakan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS). Dia menuturkan MS merupakan pasien pertama kasus suspect AI di 2013 yang ditangani RSUD ini.

Pewarta: Oleh Joko Widodo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013