Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Bengkulu M Syarkawi mengatakan diperketatnya pengawasan setelah pihaknya mendapatkan imbauan dan surat edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kejadian luar biasa penularan Flu Burung di Indonesia.
"Menindaklanjuti surat edaran dari Kementerian Kesehatan, kami saat ini kembali memperketat pengawasan terhadap keluar masuk hewan jenis unggas di wilayah Bengkulu," ujarnya di Kota Bengkulu, Kamis.
Selain itu pihaknya juga memberikan penyuluhan terhadap para peternak hewan jenis unggas terkait ciri-ciri, penyebaran, dan antisipasi wabah Flu Burung, serta meminta para peternak yang menemukan unggas miliknya mati secara mendadak segera melaporkan kasus tersebut ke Dinas Kesehatan maupun mantri hewan yang berada di daerah.
Syarkawi menyebutkan ingga saat ini belum ada temuan kasus Flu Burung di 10 wilayah Provinsi Bengkulu serta belum ditemukan ada dampaknya bagi manusia terkait wabah tersebut.
Kata dia, virus Flu Burung H5N1 clade baru 2.3.4.4b tersebut pertama kali ditemukan pada unggas di Kalimantan Selatan dan berpotensi menular ke manusia.
"Antisipasi harus dilakukan sejak dini, antara lain dengan memperkuat surveilans kesehatan serta deteksi dini di masyarakat," ujar Syarkawi.