Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Bunga bangkai (Amorpophallus titanum) yang mekar di lokasi penangkaran milik pribadi di Desa Tebat Monok Kabupaten Kepahiang akan dibuka untuk umum.

"Kami sedang membuat jalan setapak sehingga pengunjung yang ingin melihat bunga itu bisa mengakses lokasi dengan mudah," kata Holidin, warga Desa Tebat Monok yang menangkar bunga bangkai tersebut, Minggu.

Ia mengatakan, tanda-tanda bunga mekar sudah terlihat dalam dua minggu terakhir dan diperkirakan mekar sempurna pada pekan depan.

Saat ini tinggi bunga mencapai 110 cm dan diperkirakan akan terus bertambang tinggi hingga mencapai 200 cm. "Kelopak bunga sudah terlihat tapi belum mekar," tambahnya.

Lokasi penangkaran bunga langka yang mengeluarkan aroma kurang sedap itu berada di pinggir jalan raya Kota Bengkulu - Kepahiang.

Tempat penangkaran hanya berjarak 100 meter dari badan jalan sehingga pengunjung tidak kesulitan melihat bunga tersebut.

Saat ini, kata dia, lokasi bunga tersebut sudah diberi pagar untuk melindungi dari gangguan satwa liar atau tangan jahil.

"Kami akan membuka untuk umum kalau bunga sudah mekar sempurna. Karena kunjungan yang tidak teratur atau pengunjung yang jahil bisa membuat bunga stress," katanya menerangkan.

Bunga bangkai memiliki nama lokal bunga kibut, memiliki umbi dapat menjadi makanan bagi babi hutan.  

Tanpa pemagaran kawasan dan tempat bunga kibut, akan menyebabkan kerusakan ataupun kematian bagi bunga yang mengagumkan ini.

Holidin yang merupakan Koordinator Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok Kabupaten Kepahiang mengatakan, menangkar bunga bangkai dengan serius sejak 20003.

"Banyak tantangannya, terutama kematian atau umbi dimakan babi hutan, karena lokasi ini berbatasan langsung dengan Hutan Lindung Bukit Daun," tambahnya.

Sejak 2003, kata dia, sudah ratusan umbi yang ditanam di lahan penangkaran seluas dua hektare tersebut. (KR-RNI/S023)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012