Jakarta (Antara Bengkulu) - Keanekaragaman hayati dan air menjadi tema peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia (Kehati) 2013  yang diperingati setiap 22 Mei.

"Pemilihan tema ini diselaraskan dengan penetapan tahun 2013 sebagai International Year of Water Cooperation oleh PBB," kata Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup Arief Yuwono di Jakarta, Jumat.

Arief mengatakan, UNESCO telah dipilih sebagai badan yang memimpin untuk perayaan dan kampanye di tingkat global guna membantu peningkatan kepedulian pada isu-isu penting terkait pengelolaan air.

Ia menjelaskan mengenai tema air, karena air menjamin keberlanjutan seluruh kehidupan di muka bumi, sangat penting bagi semua orang dan sangat mempengaruhi bagaimana cara hidup kita.

Tersedianya air secara berkelanjutan untuk kebutuhan manusia di seluruh dunia sudah dipahami sebagai salah satu tantangan utama untuk pembangunan berkelanjutan di banyak daerah.

Ekosistem yang ada di seluruh dunia, khususnya hutan dan lahan basah, menjamin bahwa air bersih tersedia bagi komunitas manusia. Air pada gilirannya mendasari semua jasa ekosistem.

Lahan basah dapat membantu mengurangi risiko dari banjir. Restorasi tanah dapat mengurangi erosi dan polusi dan dapat meningkatkan air yang tersedia untuk tanaman. Kawasan lindung dapat membantu dalam memberikan air ke kota-kota.

"Ini hanyalah beberapa contoh bagaimana pengelolaan ekosistem dapat membantu kita memecahkan masalah yang berhubungan dengan air," tambahnya.

Air sebagai sumber dari semua kehidupan di bumi adalah topik lintas sektor dan membutuhkan kemitraan untuk pengelolaanya. Solusi terhadap isu-isu pengelolaan air termasuk dalam Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020 dan Target Globalnya (Aichi Target).

Indonesia berperan aktif dalam perundingan internasional mengenai Kehati dengan telah diratifikasi Konvensi Keanekaragaman Hayati dalam bentuk Undang-Undang No 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi PBB Mengenai Keanekaragaman Hayati.

Dalam rangka menyambut Hari Keanekaragaman Hayati 2013, Kementerian Lingkungan Hidup menyelenggarakan "Talkshow Peluang dan Tantangan Protokol Nagoya bagi Indonesia" pada Rabu  22 Mei 2013.

Acara akan dibuka Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya dengan penyampaian Perspektif dari Prof Emil Salim serta diskusi interaktif dengan para narasumber lainnya. (Antara)

Pewarta: Oleh Desi Purnamawati

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013