Tak nampak satupun simpatisan saat mantan narapidana teroris Abu Bakar Ba'asyir bebas murni dari Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, usai Shalat Subuh sekitar pukul 05.21 WIB pada Jumat (8/1).

Pantauan wartawan di gerbang lapas, sejak kendaraan penjemput Abu Bakar Ba'asyir masuk satu per satu pada tengah malam hingga keluar areal lapas secara beriringan, tak nampak simpatisan beratribut keagamaan di sekitar lapas maupun jalan raya sebelum memasuki kawasan Lapas Gunung Sindur.

Abu Bakar Baasyir bahkan tak menampakkan dirinya saat keluar gerbang lapas dalam minibus putih jenis Hyundai berplat nomor AD-1138-WA.

Kendaraan yang ditumpangi oleh Ba'asyir berada di urutan dua dari lima kendaraan setelah didahului mobil ambulance berwarna abu-abu.

Sementara, anak Ba'asyir, Abdul Rahim Ba'asyir mengaku telah mengimbau simpatisan untuk tidak menjemput di lapas maupun menyambut di kediamannya Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Hal itu agar tak menimbulkan kerumunan di tengah pandemik COVID-19.

"Simpatisan nggak ada. Dari pihak keluarga, pondok juga mengumumkan kan masyarakat supaya tidak datang berkumpul ramai-ramai apalagi ini situasi pandemik," ujarnya dihubungi ANTARA saat dalam perjalanan pulang.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Ditjenpas, Rika Aprianti menyebutkan bahwa jadwal kepulangan Abu Bakar Ba'asyir dari Lapas Gunung Sindur sengaja dimajukan dari jam kerja menjadi dini hari, agar tidak terjadi kerumunan simpatisan.

"Alhamdulillah simpatisan tidak ada. Kita majukan (jadwal pemulangan) agar tidak terjadi kerumunan," ucap Rika.
   

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021