Agus Minarni, guru SMA Negeri 1 Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, salah seorang yang namanya masuk dalam manifest Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak pada Sabtu, pulang dari Malang, Jawa Timur, untuk mengunjungi mertua yang meninggal pada Desember 2020.
Menurut Harry Ilyas, kerabat Agus Sumarni, saat dihubungi pada Sabtu malam dari Pontianak, Agus Sumarni berangkat bersama suaminya, Ustad Muhammad Nur Kholifatul Amin, yang juga pengasuh di Pesantren Darussalam, Sengkubang, Kabupaten Mempawah.
Baca juga: Pasukan elit TNI bantu cari korban pesawat Sriwijaya Air
"Kalau tidak salah dekat libur Natal kemarin berangkat," kata dia.
Kebetulan, ujar Harry, pada Minggu (10/1) besok adalah jadwal arisan keluarga besar Sengkubang di Sengkubang, Kabupaten Mempawah.
"Besok kami dari arisan keluarga besar Sengkubang, akan kumpul di Pesantren Darussalam. Orang tua Kak Agus Sumarni, pendiri pesantren tersebut," ujar Harry.
Baca juga: Dua penumpang Sriwijaya yang hilang warga Tanah Datar Sumbar
Ustad Muhammad Nur Kholifatul Amin dan Agus Sumarni mempunyai dua anak, salah satunya tengah mondok di Pesantren Gontor di Malang.
SJ-182, pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Menurut Harry Ilyas, kerabat Agus Sumarni, saat dihubungi pada Sabtu malam dari Pontianak, Agus Sumarni berangkat bersama suaminya, Ustad Muhammad Nur Kholifatul Amin, yang juga pengasuh di Pesantren Darussalam, Sengkubang, Kabupaten Mempawah.
Baca juga: Pasukan elit TNI bantu cari korban pesawat Sriwijaya Air
"Kalau tidak salah dekat libur Natal kemarin berangkat," kata dia.
Kebetulan, ujar Harry, pada Minggu (10/1) besok adalah jadwal arisan keluarga besar Sengkubang di Sengkubang, Kabupaten Mempawah.
"Besok kami dari arisan keluarga besar Sengkubang, akan kumpul di Pesantren Darussalam. Orang tua Kak Agus Sumarni, pendiri pesantren tersebut," ujar Harry.
Baca juga: Dua penumpang Sriwijaya yang hilang warga Tanah Datar Sumbar
Ustad Muhammad Nur Kholifatul Amin dan Agus Sumarni mempunyai dua anak, salah satunya tengah mondok di Pesantren Gontor di Malang.
SJ-182, pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021