Bengkulu (Antara Bengkulu) - Satu bunga bangkai yang oleh penduduk lokal
disebut bunga kibut mekar di halaman rumah warga RT 29 Kelurahan
Betungan, Kota Bengkulu, Selasa.
"Kami menemukan bunga itu mekar pukul 08.00 WIB saat sedang membersihkan halaman rumah," kata Indah Kurniati, warga Betungan, Kecamatan Selebar, yang menemukan bunga itu.
Ia mengatakan bunga yang mekar di depan rumahnya yang berada di berada di pinggir kota itu merupakan bekas kebun kopi dan karet.
Saat pertama kali melihat, kata dia, tidak menaruh curiga bahwa itu adalah bunga bangkai.
"Sebab bentuknya tidak sama dengan bunga bangkai pada umumnya yang besar dan tinggi. Bunga itu hanya 80 centi meter," katanya.
Untuk mengamankan bunga langka tersebut dari gangguan manusia dan ternak, Indah mengatakan sudah membuat pagar pengaman.
Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan mengatakan bunga bangkai yang mekar di halaman rumah warga Betungan tersebut merupakan jenis Amorphopallus variabilis.
"Jenis variabilis merupakan yang terkecil dan pendek, paling tinggi satu meter," katanya.
Jenis variabilis menurutnya cukup langka ditemukan di Bengkulu, sebab dominan adalah jenis titanum yang ukurannya paling besar.
Terdapat juga jenis lain yakni phaeonipholius yang ukurannya juga lebih kecil dari jenis titanum.
"Ada tiga jenis yang sudah pernah mekar di kota yaitu jenis phaeonipholius, titanum dan yang mekar saat ini variabilis," katanya.
Pada pertengah Maret lalu, sekuntum bunga bangkai (Amorphopallus titanium) mekar sempurna di kawasan Taman Hutan Raya Rajolelo, Kabupaten Bengkulu Tengah, berjarak 10 kilometer dari Kota Bengkulu.
Bunga setinggi mencapai 2,1 meter itu, menurut Kepala Balai Taman Hutan Raya Rajolelo Bengkulu Wance Ramli, masa mekarnya termasuk singkat.
Dibandingkan dengan bunga rafflesia yang masa mekarnya mencapai 4 hingga 6 hari, bunga bangkai hanya mampu bertahan satu hingga dua hari. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Kami menemukan bunga itu mekar pukul 08.00 WIB saat sedang membersihkan halaman rumah," kata Indah Kurniati, warga Betungan, Kecamatan Selebar, yang menemukan bunga itu.
Ia mengatakan bunga yang mekar di depan rumahnya yang berada di berada di pinggir kota itu merupakan bekas kebun kopi dan karet.
Saat pertama kali melihat, kata dia, tidak menaruh curiga bahwa itu adalah bunga bangkai.
"Sebab bentuknya tidak sama dengan bunga bangkai pada umumnya yang besar dan tinggi. Bunga itu hanya 80 centi meter," katanya.
Untuk mengamankan bunga langka tersebut dari gangguan manusia dan ternak, Indah mengatakan sudah membuat pagar pengaman.
Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan mengatakan bunga bangkai yang mekar di halaman rumah warga Betungan tersebut merupakan jenis Amorphopallus variabilis.
"Jenis variabilis merupakan yang terkecil dan pendek, paling tinggi satu meter," katanya.
Jenis variabilis menurutnya cukup langka ditemukan di Bengkulu, sebab dominan adalah jenis titanum yang ukurannya paling besar.
Terdapat juga jenis lain yakni phaeonipholius yang ukurannya juga lebih kecil dari jenis titanum.
"Ada tiga jenis yang sudah pernah mekar di kota yaitu jenis phaeonipholius, titanum dan yang mekar saat ini variabilis," katanya.
Pada pertengah Maret lalu, sekuntum bunga bangkai (Amorphopallus titanium) mekar sempurna di kawasan Taman Hutan Raya Rajolelo, Kabupaten Bengkulu Tengah, berjarak 10 kilometer dari Kota Bengkulu.
Bunga setinggi mencapai 2,1 meter itu, menurut Kepala Balai Taman Hutan Raya Rajolelo Bengkulu Wance Ramli, masa mekarnya termasuk singkat.
Dibandingkan dengan bunga rafflesia yang masa mekarnya mencapai 4 hingga 6 hari, bunga bangkai hanya mampu bertahan satu hingga dua hari. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013