Tanah longsor bercampur bebatuan menutupi jalan poros Majene-Mamuju, trans Sulawesi di Dusun Belalang, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Senin.
Dari laporan diterima, kejadian tersebut sekitar pukul 05.22 WITA. Tanah yang labil akibat diguyur hujan deras selama beberapa hari belakangan mengakibatkan tanah di atas tebing jatuh hingga menjadi longsor menutupi bahu jalan.
Longsoran material juga membawa batu besar menutup seluruh badan jalan raya Poros Kabupaten Majene menghubungkan ke Kabupaten Mamuju.
Dampaknya, arus lalulintas jalan yang dilalui kendaraan terputus, bahkan kemacetan panjang tidak terhindarkan. Pengiriman distribusi logistik bantuan korban bencana gempa di Kota Mamuju pun ikut terhambat.
Komandan Kodim 1401/Majene, Letkol Infantri Yudi Rombe saat dikonfirmasi perihal kejadian tersebut mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Majene, dan Dinas Prasarana Umum setempat.
Dandim meminta agar segera menurunkan tim serta alat berat eskavator untuk membersihkan material tanah longsor karena menghambat akses jalan.
"Sudah saya hubungi tadi Pak Bupati Majene dan Dinas PU untuk segera menurunkan alat berat. Sekarang sudah mulai dibersihkan. Dipakai sistem buka tutup sementara agar arus kendaraan bisa jalan," ujar Yudi Rombe melalui sambungan telepon.
Tidak hanya itu, Dandim 1401 Majene juga menugaskan Danramil menurunkan Babinsa Koramil Sendana segera ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk membantu proses pemindahan longsoran serta mengatur arus lalulintas bisa bergerak termasuk distribusi bantuan gempa segera tiba di Mamuju.
Sebelumnya, akses jalan yang menghubungkan poros Majene - Mamuju dalam kondisi macet total. Puluhan kendaraan tidak bisa melewati jalan itu, karena tertimbun longsoran tanah. Kejadian longsor diperkirakan subuh tadi pukul 05.22 WITA. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Dari laporan diterima, kejadian tersebut sekitar pukul 05.22 WITA. Tanah yang labil akibat diguyur hujan deras selama beberapa hari belakangan mengakibatkan tanah di atas tebing jatuh hingga menjadi longsor menutupi bahu jalan.
Longsoran material juga membawa batu besar menutup seluruh badan jalan raya Poros Kabupaten Majene menghubungkan ke Kabupaten Mamuju.
Dampaknya, arus lalulintas jalan yang dilalui kendaraan terputus, bahkan kemacetan panjang tidak terhindarkan. Pengiriman distribusi logistik bantuan korban bencana gempa di Kota Mamuju pun ikut terhambat.
Komandan Kodim 1401/Majene, Letkol Infantri Yudi Rombe saat dikonfirmasi perihal kejadian tersebut mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Majene, dan Dinas Prasarana Umum setempat.
Dandim meminta agar segera menurunkan tim serta alat berat eskavator untuk membersihkan material tanah longsor karena menghambat akses jalan.
"Sudah saya hubungi tadi Pak Bupati Majene dan Dinas PU untuk segera menurunkan alat berat. Sekarang sudah mulai dibersihkan. Dipakai sistem buka tutup sementara agar arus kendaraan bisa jalan," ujar Yudi Rombe melalui sambungan telepon.
Tidak hanya itu, Dandim 1401 Majene juga menugaskan Danramil menurunkan Babinsa Koramil Sendana segera ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk membantu proses pemindahan longsoran serta mengatur arus lalulintas bisa bergerak termasuk distribusi bantuan gempa segera tiba di Mamuju.
Sebelumnya, akses jalan yang menghubungkan poros Majene - Mamuju dalam kondisi macet total. Puluhan kendaraan tidak bisa melewati jalan itu, karena tertimbun longsoran tanah. Kejadian longsor diperkirakan subuh tadi pukul 05.22 WITA. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021