Jambi (ANTARA Bengkulu) - Para petani di sejumlah desa di Kabupaten Merangin, Jambi, kini resah dan takut beraktivitas di kebun setelah satu di antara dua orang warga setempat tewas diterkam harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). .
Kepala Desa Lubuk Gaung, Kecamatan Batang Masumai Abdul Karim mengatakan, Kamis, warganya masih trauma dan takut melakukan aktivitas yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet dan pendulang emas.
"Warga kini terpaksa pergi menyadap karet dan mendulang emas di sungai secara berkelompok karena sering menemukan jejak dan melihat harimau berkeliaran di kebun mereka," ujarnya.
Warga yang sebelumnya beraktivitas sendiri-sendiri, kini minimal ditemani oleh dua orang anggota keluarga atau teman yang dekat dengan ladang mereka.
"Kita berharap instansi terkait terutama pihak Balai Konservasi Daya Alam (BKSDA) setempat menghalau binatang buas dilindungi tersebut ke hutan belantara kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)," katanya.
Hal senada juga diutarakan Kepala Desa Nalo, Kecamatan Nalo Tan-Tan, Thamrin pascatewasnya Sargawi ((33) yang diterkam harimau Sumatera pada 20 Januari 2012 membuat warga takut melakukan aktivitas kesehariannya.
Harimau Sumatera itu sering menampakkan diri di hutan terdekat dan ladang warga sehingga membuat petani dan pendulang emas takut pergi sendiri-sendiri.
Ia mengatakan, ketekutan atau keresahan juga dirasakan warga desa di kecamatan tetangga yakni Kecamatan Sungai Manau dan Kecamatan Tabir Barat.
"Kita juga berharap harimau tersebut bisa dihalau ke hutan lebih jauh ke dalam TNKS, supaya tidak lagi mengganggu dan mengusik warga," kata Thamrin.
Harimau Sumatera itu selama dua bulan terakhir sudah menelan dua korban, satu di antaranya meninggal dunia dan satu lainnya masih di rawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Merangin.
Korban meninggal dunia yakni Sargawi (33) warga Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Manau yang sedang mencari kayu di hutan, ditemukan tewas mengenaskan akibat terkaman harimau pada 20 Januari 2012.
Korban lainnya yakni Mardi warga Dusun Nangko, Desa Alur Tiga, Kecamatan Pangkalan Jambu yang sempat diterkam harimau, yang kehilangan pahanya akibat terkeman harimau, dan kini masih dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Merangin. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Kepala Desa Lubuk Gaung, Kecamatan Batang Masumai Abdul Karim mengatakan, Kamis, warganya masih trauma dan takut melakukan aktivitas yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet dan pendulang emas.
"Warga kini terpaksa pergi menyadap karet dan mendulang emas di sungai secara berkelompok karena sering menemukan jejak dan melihat harimau berkeliaran di kebun mereka," ujarnya.
Warga yang sebelumnya beraktivitas sendiri-sendiri, kini minimal ditemani oleh dua orang anggota keluarga atau teman yang dekat dengan ladang mereka.
"Kita berharap instansi terkait terutama pihak Balai Konservasi Daya Alam (BKSDA) setempat menghalau binatang buas dilindungi tersebut ke hutan belantara kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)," katanya.
Hal senada juga diutarakan Kepala Desa Nalo, Kecamatan Nalo Tan-Tan, Thamrin pascatewasnya Sargawi ((33) yang diterkam harimau Sumatera pada 20 Januari 2012 membuat warga takut melakukan aktivitas kesehariannya.
Harimau Sumatera itu sering menampakkan diri di hutan terdekat dan ladang warga sehingga membuat petani dan pendulang emas takut pergi sendiri-sendiri.
Ia mengatakan, ketekutan atau keresahan juga dirasakan warga desa di kecamatan tetangga yakni Kecamatan Sungai Manau dan Kecamatan Tabir Barat.
"Kita juga berharap harimau tersebut bisa dihalau ke hutan lebih jauh ke dalam TNKS, supaya tidak lagi mengganggu dan mengusik warga," kata Thamrin.
Harimau Sumatera itu selama dua bulan terakhir sudah menelan dua korban, satu di antaranya meninggal dunia dan satu lainnya masih di rawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Merangin.
Korban meninggal dunia yakni Sargawi (33) warga Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Manau yang sedang mencari kayu di hutan, ditemukan tewas mengenaskan akibat terkaman harimau pada 20 Januari 2012.
Korban lainnya yakni Mardi warga Dusun Nangko, Desa Alur Tiga, Kecamatan Pangkalan Jambu yang sempat diterkam harimau, yang kehilangan pahanya akibat terkeman harimau, dan kini masih dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Merangin. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012