Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan perang terhadap praktik penyelundupan benih lobster dalam rangka menjaga aspek keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan nasional.
"Kami telah menerima arahan. Intinya kami akan tindak tegas penyelundup benih bening lobster ini. Tanpa kompromi," kata Plt Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Antam Novambar dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Antam menyatakan pernyataan perang terhadap penyelundupan benih lobster juga dalam bentuk menindaklanjuti pertemuan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut terkait keprihatinan atas masih ditemukannya penyelundupan benih bening lobster.
Antam menerangkan antara Menteri Trenggono dan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono telah sepakat untuk bersinergi memberantas aktivitas penyelundupan benih bening lobster yang berlangsung melalui jalur laut.
Selain itu, ujar dia, Menteri Kelautan dan Perikanan saat itu mengaku geram lantaran penyelundupan benur merugikan negara dan mengganggu kegiatan budidaya lobster di dalam negeri.
Diakuinya, penyelundupan melalui jalur laut termasuk yang sulit diungkap sehingga sinergi bersama TNI AL diyakini membuat pengawasan semakin kuat. Antam memastikan, tim patroli siap menindak tegas penyelundup benur.
"Jadi yang paling licin ini penyelundupan melalui laut, untuk mengangkut benih bening lobsternya diselundupkan melalui Singapura. Kami akan kejar dan tangkap. Kalau melawan akan kami laksanakan tindakan tegas terukur. Bila terpaksa akan kami lumpuhkan," tegas Antam.
Secara terpisah, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen PSDKP-KKP, Pung Nugroho Saksono menyatakan siap melaksanakan arahan Menteri Trenggono.
Sejalan dengan itu, Pung Nugroho juga menyatakan bahwa aktivitas pengawasan oleh tim patroli PSDKP juga akan semakin digencarkan.
"Kami telah teruskan arahan pimpinan kepada seluruh armada Kapal Pengawas Perikanan. Bersama TNI AL dan aparat terkait lainnya kami akan melaksanakan tindakan tegas dan terukur termasuk salah satunya melumpuhkan di tempat bagi penyelundup melalui jalur laut," tegasnya.
Selain TNI AL, sinergi juga sudah terjalin bersama kepolisian. Terbaru, operasi gabungan PSDKP dan Polri di Pandeglang, Banten berhasil menangkap pengepul yang ditengarai sebagai salah satu jaringan penyelundupan benur.
Dalam operasi gabungan tersebut, sebanyak 4.153 ekor benur yang akan diselundupkan berhasil diamankan aparat gabungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Kami telah menerima arahan. Intinya kami akan tindak tegas penyelundup benih bening lobster ini. Tanpa kompromi," kata Plt Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Antam Novambar dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Antam menyatakan pernyataan perang terhadap penyelundupan benih lobster juga dalam bentuk menindaklanjuti pertemuan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut terkait keprihatinan atas masih ditemukannya penyelundupan benih bening lobster.
Antam menerangkan antara Menteri Trenggono dan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono telah sepakat untuk bersinergi memberantas aktivitas penyelundupan benih bening lobster yang berlangsung melalui jalur laut.
Selain itu, ujar dia, Menteri Kelautan dan Perikanan saat itu mengaku geram lantaran penyelundupan benur merugikan negara dan mengganggu kegiatan budidaya lobster di dalam negeri.
Diakuinya, penyelundupan melalui jalur laut termasuk yang sulit diungkap sehingga sinergi bersama TNI AL diyakini membuat pengawasan semakin kuat. Antam memastikan, tim patroli siap menindak tegas penyelundup benur.
"Jadi yang paling licin ini penyelundupan melalui laut, untuk mengangkut benih bening lobsternya diselundupkan melalui Singapura. Kami akan kejar dan tangkap. Kalau melawan akan kami laksanakan tindakan tegas terukur. Bila terpaksa akan kami lumpuhkan," tegas Antam.
Secara terpisah, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen PSDKP-KKP, Pung Nugroho Saksono menyatakan siap melaksanakan arahan Menteri Trenggono.
Sejalan dengan itu, Pung Nugroho juga menyatakan bahwa aktivitas pengawasan oleh tim patroli PSDKP juga akan semakin digencarkan.
"Kami telah teruskan arahan pimpinan kepada seluruh armada Kapal Pengawas Perikanan. Bersama TNI AL dan aparat terkait lainnya kami akan melaksanakan tindakan tegas dan terukur termasuk salah satunya melumpuhkan di tempat bagi penyelundup melalui jalur laut," tegasnya.
Selain TNI AL, sinergi juga sudah terjalin bersama kepolisian. Terbaru, operasi gabungan PSDKP dan Polri di Pandeglang, Banten berhasil menangkap pengepul yang ditengarai sebagai salah satu jaringan penyelundupan benur.
Dalam operasi gabungan tersebut, sebanyak 4.153 ekor benur yang akan diselundupkan berhasil diamankan aparat gabungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021