Muntok (Antara Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, menggandeng Blitar, Jawa Timur, untuk meningkatkan potensi wisata sejarah yang dimiliki Kota Muntok.

"Kota Muntok merupakan salah satu kota pusaka di Indonesia dan kebetulan memiliki potensi yang sama dengan Blitar, yaitu sejarah panjang perjuangan Bung Karno," ujar Bupati Bangka Barat Zuhri M Syazali di Muntok, Kamis.

Ia menjelaskan, beberapa hari lalu menyempatkan berkunjung ke Blitar dan bertemu langsung dengan pejabat di Blitar untuk membicarakan langkah-langkah strategis ke-dua daerah untuk meningkatkan pariwisata sejarah tersebut.

"Blitar sudah lama terkenal wisata sejarahnya dengan potensi makam Bung karno dan mampu menyedot puluhan ribu orang berkunjung ke kabupaten tersebut," kata dia.

Ia mengatakan, Kota Muntok juga memiliki sejarah yaitu sebagai tempat pengasingan Bung Karno, M Hatta, A Saad, A.G. Pringgodigdo, Komodor Udara S Suryadarma, Moh Roem dan Ali Sastroamidjojo pada masa perjuangan kemerdekaan RI.

Namun, kata dia, potensi itu sampai saat ini belum bisa maksimal untuk menarik wisatawan berkunjung ke ibukota Kabupaten Bangka Barat yang terletak di ujung Pulau Bangka tersebut.

"Kami ingin ada kerja sama dengan Blitar secara permanen, dalam waktu dekat ini kemungkinan yang bisa dijalankan yaitu dengan pola tukar informasi antardaerah, teknisnya Blitar menginformasikan kepada pengunjung makam Bung Karno bahwa Kota Muntok juga menjadi salah satu bagian sejarah Bung karno dan kami juga melakukan hal sama dengan memberikan informasi potensi yang ada di Blitar kepada pengunjung Pesanggrahan Menumbing," kata dia.

Ia mengatakan, dalam kunjungannya ke Blitar tersebut juga mengajak para pejabat di daerah itu untuk berkunjung ke Kota Muntok agar lebih memahami kondisi lokasi dan sejarah pengasingan para pejuang kemerdekaan tersebut.

"Kami berharap kerja sama sektor wisata sejarah ini tidak hanya dengan Blitar namun juga dengan beberapa daerah yang memiliki kesamaan potensi seperti Bengkulu, Flores, Boven Digoel, Parapat dan lainnya," kata dia.

Dengan adanya kerja sama antardaerah itu, kata dia, wisata sejarah di Kota Muntok akan semakin dikenal dan diharapkan pengunjung akan semakin meningkat, baik wisatawan lokal maupun luar daerah.

"Selain wisata sejarah Bung Karno, kami juga memiliki sejarah pertambangan bijih timah masa kolonial Belanda, penghasil lada putih Muntok atau "Muntok white pepper", sejarah Perang Dunia II dan adat budaya yang sangat menarik untuk dinikmati," kata dia.(Antara)

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013