Mamuju (Antara) - Harga gula pasir di pasar tradisional Mamuju, Sulawesi Barat, mulai meroket hingga kenaikannya mencapai 100 persen, pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Harga gula pasir sejak beberapa hari terakhir telah bergejolak naik. Jika sebelumnya harga gula masih berkisar Rp300.000 per 50 kilogram, kini naik menjadi Rp600.000 per 50 kilogram," kata Hj. Rukmini salah seorang pedagang gula di pasar tradisional Mamuju, Minggu.

Menurut dia, naiknya harga gula yang beredar di pasaran merupakan buntut naiknya harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dan termasuk tingginya permintaan jelang datangnya bulan suci Ramadhan.

"Naiknya BBM dan jelang datangnya bulan Ramadhan menjadi pemicu harga gula meroket seiring dengan tingkat permintaan konsumen yang juga meningkat," katanya.

Bahkan kata dia, para pedagang pengecer pun juga mulai kesulitan mendapatkan pasokan gula pasir dari distributor yang ada di Mamuju.

Rukmini menyampaikan, jika selama ini mendapatkan pasokan gula pasir dari distributor hingga 300 kg/pekan maka saat ini hanya bisa mendapatkan 150 kg/pekan.

"Pasokan gula dari distributor juga menurun akibat permintaan tinggi jelang datangnya bulan Ramadhan," katanya.

Hal senada disampaikan Nurwati, pedagang lainnya di pasar tradisional Mamuju.

"Sejak beberapa hari terakhir ini harga gula melonjak tajam. Ini terpaksa kita jual mahal karena harga distributor juga naik," katanya.

Naiknya harga gula kata dia, cukup mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Jika selama ini masyarakat membeli dengan porsi besar maka sekarang ini konsumen hanya membeli dengan porsi yang kecil atau hanya beberapa kiloan saja," ujar Nurwati.

Ia menambahkan, bukan hanya kebutuhan gula yang bergejolak. Namun sejumlah harga sembako juga mulai merangkak naik seiring dengan datangnya bulan puasa.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013