Palembang (ANTARA Bengkulu) - Tabrakan dua kereta api batu bara rangkaian panjang terjadi antara Stasiun Niru-Penimur,  Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, Minggu pukul 05.50 WIB, mengakibatkan empat orang korban meninggal dunia dan jenazahnya sudah dievakuasi.

Keempat korban tewas itu masing-masing Jazwir (49) dan Sunaidi (45) keduanya masinis, serta dua asisten masinis yakni Ranggi (21) dan Sajidin (30), kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional (PT KAI-Divre) III Sumsel, Jaka Jarkasih, ketika dihubungi ANTARA di lokasi kejadian dari Palembang, Minggu malam.  

Dijelaskannya, akibat tabrakan kereta api (ka) batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) dari arah Lampung dan Ka batu bara Sukacinta dari Stasiun Lahat tujuan Kertapati di perlintasan antara Stasiun Niru-Penimur itu, selain empat korban tewas dua orang lagi mengalami luka-luka yakni Adi Irawan dan Novi Afrizal.  

Dikemukakannya, keempat korban tewas akibat kedua ka tabrakan dan terbakar tersebut yakni Masinis Jaswir dan Sunaidi dan asisten masinis Raggi dan Sajidin, setelah jenzahnya dievakuasi dari lokasi kejadian langsung diserahkan kepada keluarganya masing-masing.

Demikian pula, dua korban yang luka-luka langsung dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan, katanya.

Mengenai kondisi kedua ka yang tabrakan itu, menurut Jaka Jarkasih, sekarang ini pihaknya sedang mengupayakan evakuasi dari tiga lokomotif tinggal satu lagi rodanya masih tergelincir dari rel untuk segera dipindahkan agar jalur ka tersebut menjadi normal kembali.

Ia berharap, dengan upaya kerja keras pihak petugas maka ka babaranjang total 44 gerbong batu bara dari arah Lampung tujuan Tanjung enim, dan ka batu bara Sukacinta dari Lahat tujuan Stasiun Kertapati menarik 16 gerbong berisi batu bara itu paling lambat hingga paukul 22.00 WIB segera dipindahkan.

Ia menambahkan, sejak beberapa jam setelah kejadian pihak petugas didatangkan ke lokasi terus kerja keras agar ketiga lokomotif yang anjlok tersebut, dapat segera dievakuasi, sehingga ka yang akan melintas di jalur tersebut menjadi normal kembali.

Mengenai penyebab tabrakan, menurut Jaka, pihaknya belum bisa memberikan penjelasan secara pasti, karena hingga saat ini sedang dilakukan penyelidikan ataupun penelitian pihak yang berwenang.

"Kami berupaya melakukan evakuasi kedua ka yang bertabrakan tersebut, sehingga jalur itu dapat dilalui kereta api dan normal kembali," katanya. (T.M033/Z002)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012