Palembang (Antara Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan memantau penetasan dua jenis penyu di Sungailiat Bangka yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat untuk pelestarian penyu.
Komandan Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Zaenal Bambang Irwanda, di Palembang, Selasa mengatakan dua spesies penyu yang ditetaskan tersebut adalah penyu hijau dan sisik
Awalnya, penyu tersebut diselamatkan dari alam sampai proses penetasan dan dilanjutkan dengan dilepasliarkan ke laut, katanya.
Menurut dia, secara rutin pihaknya mendapat laporan dari penggiat lembaga pelestari penyu tersebut.
Semua proses pelaporan didokumentasi dengan baik oleh pelestari penyu sehingga setiap kegiatan pasti terdata bagus.
Ia mengatakan, penyu hijau atau chelonia mydas dan penyu sisik/eretmochelys imbricata merupakan dua dari tujuh penyu dilindungi yang sampai kini masih bertahan.
Karena itu, BKSDA juga dengan rutin mendorong dan memantau kegiatan pelestarian penyu agar tetap lestari di tengah maraknya perburuan binatang tersebut.
Dia menjelaskan, laporan yang mereka terima setiap tahun sebanyak 1.000 sampai 2.000 ekor penyu di perairan Bangka diburu untuk dijual kepada pembeli datang dari berbagai daerah termasuk luar negeri.
Upaya meminimalisir perburuan penyu terus mereka lakukan mengintensifkan kerja sama dengan dinas dan instansi terkait dalam menekan pemusnahan penyu.
Zaenal menambahkan, proses penetasan penyu menjadi langkah untuk mengembangbiakan penyu sisik dan hijau itu.
Lokasi konservasi penyu tersebut berada di Pantai Batavia Bangka Sungailiat, katanya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Komandan Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Zaenal Bambang Irwanda, di Palembang, Selasa mengatakan dua spesies penyu yang ditetaskan tersebut adalah penyu hijau dan sisik
Awalnya, penyu tersebut diselamatkan dari alam sampai proses penetasan dan dilanjutkan dengan dilepasliarkan ke laut, katanya.
Menurut dia, secara rutin pihaknya mendapat laporan dari penggiat lembaga pelestari penyu tersebut.
Semua proses pelaporan didokumentasi dengan baik oleh pelestari penyu sehingga setiap kegiatan pasti terdata bagus.
Ia mengatakan, penyu hijau atau chelonia mydas dan penyu sisik/eretmochelys imbricata merupakan dua dari tujuh penyu dilindungi yang sampai kini masih bertahan.
Karena itu, BKSDA juga dengan rutin mendorong dan memantau kegiatan pelestarian penyu agar tetap lestari di tengah maraknya perburuan binatang tersebut.
Dia menjelaskan, laporan yang mereka terima setiap tahun sebanyak 1.000 sampai 2.000 ekor penyu di perairan Bangka diburu untuk dijual kepada pembeli datang dari berbagai daerah termasuk luar negeri.
Upaya meminimalisir perburuan penyu terus mereka lakukan mengintensifkan kerja sama dengan dinas dan instansi terkait dalam menekan pemusnahan penyu.
Zaenal menambahkan, proses penetasan penyu menjadi langkah untuk mengembangbiakan penyu sisik dan hijau itu.
Lokasi konservasi penyu tersebut berada di Pantai Batavia Bangka Sungailiat, katanya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013