Bengkulu (ANTARA) - Kasus pelecehan seksual yang melibatkan I Wayan Agus Suartama, yang lebih dikenal sebagai Agus Buntung, terus menjadi perhatian publik di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Agus, seorang pria berusia 22 tahun penyandang disabilitas, dilaporkan telah melakukan tindak pelecehan terhadap beberapa korban, termasuk anak di bawah umur.
Jumlah korban terus bertambah, dari sebelumnya 13 orang kini menjadi 15 orang. Dari total tersebut, tercatat tiga korban adalah anak di bawah umur. Kejadian ini menjadi semakin ramai diperbincangkan setelah sebuah video yang menunjukkan modus pelaku beredar luas di media sosial.
Dalam video tersebut, Agus tampak menggunakan pendekatan manipulatif untuk merayu korban. Ia membahas masa lalu korban dengan mantan kekasihnya, seolah-olah berniat memberikan perlindungan dan dukungan emosional.
Dalam cuplikan video tersebut, Agus terdengar berkata kepada korban, “Kamu pikir saya modus ya, seperti cowok-cowok lain, benarkan?"
Baca juga: Agus disabilitas jalani pemeriksaan sebagai tersangka di Polda NTB
Baca juga: Korban pelecehan tersangka disabilitas di NTB bertambah jadi 15 orang
Ia juga menambahkan bahwa pria-pria lain hanya memanfaatkan korban, “Karena cowok-cowok itu juga hanya manfaatin kamu, modusnya gini-gini, buktinya merusak kamu,” ucapnya.
Agus juga berjanji bahwa dirinya berbeda dan tidak akan menyakiti korban, seperti yang mungkin pernah dialami sebelumnya.
“Walau kita berdua di kamar tidak bisa apa-apa, saya masih dimandiin sama mama saya, saya tidak sama kayak cowok-cowok yang lain,” lanjutnya dalam video.
Menyangkal dan Penyelidikan Polisi
Agus Buntung, yang dikenal sebagai pemuda tanpa kedua lengan, awalnya menyangkal tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Ia berdalih bahwa untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan mengenakan pakaian, dirinya masih memerlukan bantuan ibunya.
Namun, seiring proses penyidikan yang dilakukan oleh Polda NTB dengan pendampingan dari Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, jumlah korban yang melapor terus bertambah.