Magelang (Antara) - Sejumlah mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mengajari siswa Sekolah Dasar Negeri Sengi 2 di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, membatik.

Kepala SD Negeri Sengi 2 Kecamatan Dukun, Widiyanto, di Magelang, Kamis, mengatakan bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk menggali bakat siswa yang tinggal di lereng gunung itu.

"Lewat membatik, kami ingin merevitalisasi kearifan lokal di sekitar sekolah. Kami gali dan kembangkan bakat seni anak-anak," katanya.

Pada kerja sama antara ISI dan SD Negeri Sengi 2 tersebut, ISI mengirimkan tujuh mahasiswa guna mengajar siswa membatik selama sebulan. Pelatihan disampaikan dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

Widiyanto mengatakan bahwa keterampilan membatik akan memberikan bekal kemampuan kepada siswa untuk masa depan. Diharapkan siswa memiliki berbagai keterampilan baru sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru.

"Kami kerja sama dengan ISI karena memiliki keterampilan dan pengetahuan seni yang kompeten," katanya.

Ia mengatakan bahwa ISI tidak hanya mengajarkan cara membatik, tetapi juga seni pedalangan, karawitan, rebana modern (hadroh), tari, dan lainnya.

Peserta ekstrakulikuler rebana bahkan sudah dipentaskan di hadapan 600 peserta wisuda TK dan PAUD se-Kecamatan Dukun, baru-baru ini.

Sebelum kerja sama dengan ISI, kata dia, pihaknya sebelumnya dibantu oleh alumnus ISI, Yuriah. Dia melatih siswa membatik selama empat bulan. Yuriah bahkan tengah mempersiapkan batik lokal dengan corak sayur-mayur khas perdesaan lereng Gunung Merapi.

Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Dukun, Tahrir, mengatakan bahwa SDN Sengi 2 juga ditunjuk Disdikpora Kabupaten Magelang untuk menggelar pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).

Ia menuturkan, dari 294 siswa, sebanyak 31 siswa di antaranya merupakan siswa yang termasuk lamban belajar.

"Saya mendukung siswa ABK mendapat pelatihan membatik sehingga punya keterampilan dan seni setelah lulus," katanya.

Terobosan SDN Sengi 2, kata dia, harus menjadi inspirasi sekolah lain untuk menciptakan keunggulan sendiri.

Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat ISI Yogyakarta Joko Suseno mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan pengganti KKN berupa program pembinaan dan pengembangan wilayah seni.

"LPM ISI membiayai sebagian kegiatan ini. Hal ini bertujuan untuk membangun kerja sama dengan kelompok seniman lokal Merapi," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013