Bengkulu (Antara Bengkulu) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu (Bappeda) merancang program "pro-poor" untuk mengentaskan kemiskinan di daerah itu.

"Program `pro-poor` memang dirancang untuk mengentaskan kemiskinan, artinya program-program yang memicu masyarakat miskin untuk keluar dari kemiskinan," kata Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Edy Waluyo di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan hal itu terkait data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut bahwa jumlah penduduk miskin di Bengkulu bertambah sebanyak 16 ribu jiwa pada 2013.

Program-program `pro-poor` atau yang berpihak pada masyarakat miskin sudah dirancang dalam APBD 2013.

"Program ini bersinergi dengan pemerintah pusat dan kabupaten serta kota," tambahnya.

Dari APBD provinsi kata dia, program tersebut antara lain pengalokasikan dana jaminan kesehatan provinsi atau Jamkesprov dan beasiswa untuk warga miskin.

Termasuk sejumlah bantuan untuk petani setempat, seperti benih dan bibit unggul serta pembangunan jalan ke sentra produksi.

"Jenis-jenis kegiatan tersebut masih dilanjutkan pada APBD perubahan 2013 yang saat ini dibahas," katanya.

Sementara program pemerintah pusat antara lain pembangunan listrik murah, subsidi BBM dan subsidi pupuk, jamkesmas dan lainnya.

Sebelumnya BPS merilis bahwa jumlah penduduk miskin Bengkulu pada Maret 2013 sebanyak 327.350 jiwa atau bertambah 16.880 jiwa dibanding pada September 2012.

Pertambahan tersebut membuat persentase meningkat dari sebesar 17,15 persen dari total penduduk pada September 2012, menjadi 18,34 persen pada Maret 2013.

Pertambahan penduduk miskin terjadi di perdesaan yakni sebanyak 17.640 jiwa, atau dari 217.800 jiwa pada September 2012, menjadi sebanyak 235.440 pada Maret 2013.

"Sedangkan penduduk miskin di perkotaan berkurang sebanyak 760 orang," tambahnya.

Penduduk miskin di perkotaan berkurang dari 92.670 jiwa pada September 2012 menjadi sebanyak 91.910 jiwa pada Maret 2013. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013