Tim Densus 88 Polri kini tengah menyelidiki dugaan keterkaitan antara empat terduga teroris yang ditangkap di Bekasi dan Condet dengan pelaku peledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan.

Meski demikian Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan penyidik belum menemukan kaitan antara keduanya.

"Ada yang menanyakan adakah keterkaitan dengan bom Makassar di Gereja Katedral? Sampai dengan saat ini masih belum ditemukan ada keterkaitan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa.

Dijelaskan Yusri, berdasarkan hasil penyelidikan hingga saat ini kedua kelompok tersebut bergerak secara terpisah.

Penyelidikan terhadap dugaan kaitan antara kedua kelompok teroris tersebut akan terus berjalan.

"Informasi sampai dengan saat ini memang masih bergerak kelompok sendiri saja, tapi ini masih didalami terus karena barang bukti yang ditemukan cukup banyak," tambahnya.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror POlri pada Senin meringkus empat orang teroris yakni ZA (37), BS (43) dan AJ (46) yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat dan HH (56) yang ditangkap di Condet, Jakara Timur

Keempatnya ditangkap saat kepolisian melakukan operasi antiteror setelah insiden serangan bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu pagi.

Total ada ada 13 terduga teroris diamankan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di empat provinsi.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Sulawesi Selatan, Senin, mengatakan 13 terduga teroris itu ditangkap di wilayah Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta, dan Bekasi.

Jenderal bintang empat itu menambahkan, saat ini Polri bersama Tim Densus 88 Anti Teror terus melakukan upaya-upaya penangkapan dan pengamanan baik di wilayah Makassar, Jakarta, Mataram, dan Bekasi.

Oleh karena itu, Sigit mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik, karena Kapolisi akan mengusut tuntas peristiwa teror tersebut dan mengejar kelompok-kelompok teroris.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021