Bener Meriah (Antara Bengkulu) - Salbiah Inem Irham yang sedang hamil tua bersama anaknya selamat dari musibah gempa berkekuatan 6,2 skala Richer, Selasa (2/7), meskipun mereka terbawa longsor bersama rumahnya di Desa Serempah, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

"Ini merupakan pertolongan dari Allah SWT, karena dalam kondisi seperti itu, Salbiah bersama anaknya tetap selamat, meskipun mereka terbawa longsor," kata Anwar, salah seorang warga ketika menceritakan kejadian itu di Desa Serempah, Kecamatan Ketol, Senin.

Pada saat kejadian gempa pada pukul 14.37 WIB, Salbiah yang mengandung anak kedua itu berada di dalam rumah bersama anaknya Irham yang masih kecil.

Akibat gempa itu, Desa Serempah mengalami keretakan tanah seperti terbelah dua bagian hingga satu bagiannya longsor ke kejurang dengan kedalaman sekitar 100 meter.

Tanah yang longsor tersebut terdapat 11 unit rumah dan satu bangunan poliklinik desa.

Anwar menyatakan dari 11 rumah tersebut terdapat satu rumah milik Salbiah, sehingga pada saat longsor istri dari Syamsuddin itu ikut terbawa bersama rumah ke jurang.

Namun, Salbiah dan anaknya tetap selamat, meskipun rumahnya hancur masuk ke jurang. "Ini merupakan mukjizat dari Allah SWT, sehingga ibu dan anak tersebut masih terlindung, meskipun tidak masuk akal manusia," ujarnya.

Anwar menyatakan, Salbiah kini diungsikan ke rumah saudaranya di Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, sambil menunggu kelahiran anaknya.

Desa Serempah merupakan kawasan yang paling parah terkena imbas gempa bumi tersebut, sehingga warga di daerah mengungsi, karena trauma.

"Sepertinya warga di sini sudah tidak mau kembali, karena mereka sudah sangat ketakutan atas musibah gempa yang meluluhlantakkan desanya," kata Anwar yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga honor tata usaha SD Negeri 10 Ketol di Desa Serempah.(ant)

Pewarta: Oleh Heru Dwi S

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013