Bengkulu, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang sebelumnya menolak program bantuan langsung sementara masyarakat, akhirnya menerima dan siap menyalurkan bantuan untuk warga miskin itu.
"Kami siap menyalurkan BLSM, tetapi setelah ada verifikasi dari kepala desa dan Kantor Pos tentang data penerima," kata Bupati Mukomuko Ichwan Yunus di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan hal itu usai rapat koordinasi dengan Sekretaris Provinsi Bengkulu Asnawi Lamat dan Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Edy Waluyo.
Penolakan program BLSM sebelumnya menurut Bupati karena tidak ada kejelasan tentang data penerima dan pihak yang menyalurkan.
"Saat kami tanya ke pihak Kantor Pos, mereka tidak bisa menjelaskan dengan rinci tentang program ini," ujarnya.
Apalagi, berdasarkan pengalaman saat membagikan bantuan langsung tunai (BLT) pada 2008, terjadi kericuhan di tingkat warga terkait warga yang berhak dan tidak berhak mendapat bantuan itu.
Untuk program BLSM, kata dia, agar kejadian serupa tidak terulang, akan dilakukan verifikasi data warga miskin.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jumlah rumah tangga sasaran di Kabupaten Mukomuko lebih dari 8.000.
"Data ini akan diverifikasi mulai dari tingkat desa sehingga yang menerima bantuan benar-benar tepat sasaran," katanya.
Sebab, dalam penyaluran beberapa hari terakhir, kata dia, terdapat sejumlah temuan bahwa penerima BLSM adalah warga mampu.
Sekretaris Provinsi Bengkulu Asnawi Lamat mengatakan verifikasi data penerima masih dapat dilakukan pemerintah kabupaten dan kota.
"Dimulai dari rapat atau musyawarah tingkat desa untuk mengganti nama-nama penerima BLSM sehingga tepat sasaran," katanya.
Selain kepala desa, verifikasi tersebut juga melibatkan tim penggerak PKK dan pihak lainnya sehingga hasil pendataan akurat.
Sekprov juga mengimbau warga mampu agar mengembalikan kartu perlindungan sosial untuk disalurkan kepada warga miskin sehingga program itu tepat sasaran.
Berdasarkan data TNP2K, jumlah rumah tangga sasaran penerima BLSM di Provinsi Bengkulu sebanyak 121.574 RTS.
*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Kami siap menyalurkan BLSM, tetapi setelah ada verifikasi dari kepala desa dan Kantor Pos tentang data penerima," kata Bupati Mukomuko Ichwan Yunus di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan hal itu usai rapat koordinasi dengan Sekretaris Provinsi Bengkulu Asnawi Lamat dan Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Edy Waluyo.
Penolakan program BLSM sebelumnya menurut Bupati karena tidak ada kejelasan tentang data penerima dan pihak yang menyalurkan.
"Saat kami tanya ke pihak Kantor Pos, mereka tidak bisa menjelaskan dengan rinci tentang program ini," ujarnya.
Apalagi, berdasarkan pengalaman saat membagikan bantuan langsung tunai (BLT) pada 2008, terjadi kericuhan di tingkat warga terkait warga yang berhak dan tidak berhak mendapat bantuan itu.
Untuk program BLSM, kata dia, agar kejadian serupa tidak terulang, akan dilakukan verifikasi data warga miskin.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jumlah rumah tangga sasaran di Kabupaten Mukomuko lebih dari 8.000.
"Data ini akan diverifikasi mulai dari tingkat desa sehingga yang menerima bantuan benar-benar tepat sasaran," katanya.
Sebab, dalam penyaluran beberapa hari terakhir, kata dia, terdapat sejumlah temuan bahwa penerima BLSM adalah warga mampu.
Sekretaris Provinsi Bengkulu Asnawi Lamat mengatakan verifikasi data penerima masih dapat dilakukan pemerintah kabupaten dan kota.
"Dimulai dari rapat atau musyawarah tingkat desa untuk mengganti nama-nama penerima BLSM sehingga tepat sasaran," katanya.
Selain kepala desa, verifikasi tersebut juga melibatkan tim penggerak PKK dan pihak lainnya sehingga hasil pendataan akurat.
Sekprov juga mengimbau warga mampu agar mengembalikan kartu perlindungan sosial untuk disalurkan kepada warga miskin sehingga program itu tepat sasaran.
Berdasarkan data TNP2K, jumlah rumah tangga sasaran penerima BLSM di Provinsi Bengkulu sebanyak 121.574 RTS.
*
Editor : Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013