Pendeta Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Tebeng Bengkulu menyebutkan bahwa dalam kegiatan Jum'at Agung tahun ini agar masyarakat umum khususnya umat Kristen melihat aksi bom di beberapa daerah sebagai momentum agar umat semakin dekat dengan Tuhan. 

"Untuk orang Kristen dan seluruh masyarakat melihat pemboman di Indonesia adalah cara agar umat semakin dekat dengan Tuhan," kata Pendeta Esterlina Maria Ayawaila, Jum'at. 

Ia menambahkan bahwa dalam perayaan Jum'at Agung kali ini orang Kristen harus kuat dalam Tuhan karena Kristus yang menganugerahkan kehidupan yang abadi. 

Selain itu Kristus merupakan penolong yang setia yang akan memberikan kedudukan dan memberikan hak untuk memerintah dalam kerajaan surga. 

Pdt Ester mengatakan jika tahun ini gereja GKII Tebeng mengangkat dua tema dalam perayaan misa yaitu "Giatlah selalu dalam memberitakan firman Tuhan," dan tema lainnya "Kayu Estafet".

Maksud dari "Kayu Estafet" adalah firman Tuhan harus diberitakan dari pribadi ke pribadi tapi harus bisa dipercayai seperti kayu estafet diberikan kepada orang yang bisa dipercayai sehingga bisa sampai finish. 

Lanjut Ester, untuk tahun ini kegiatan dilaksanakan secara online dan offline, total jamaat yang melakukan Jum'at Agung pada pukul 08.00 WIB ada sekitar 140 jemaat dan yang pukul 10.00 WIB sebanyak 110 jemaat. 

"Namun tidak banyak peserta yang hadir ke gereja karena banyak jemaat yang tidak berani datang karena penyebaran COVID-19 di Bengkulu masih tinggi," ujarnya. 

Untuk pengamanan ibadah berjalan lancar dan tidak ada kejadian yang tidak diharapkan sebab ada sekitar 30 anggota dari kepolisian dan anggota Brimob yang datang untuk menjaga disekitar gereja selama jemaat beribadah.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021