Bandarlampung,  (Antara) - Pengamat politik dari FISIP Universitas Lampung (Unila), Dr Syarief Makhya MP menilai terjadi kebuntuan dan keterbatasan akses para tokoh yang memiliki kapasitas kepemimpinan untuk dapat berkompetisi secara luas dalam pemilihan gubernur Lampung tahun 2013.

        "Sebanyak lima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung yang sudah mendaftarkan diri ke KPU Lampung itu menunjukkan telah terjadi kebuntuan dan keterbatasan bagi para tokoh yang potensial memimpin Lampung, untuk dapat berkompetisi secara luas," kata Syarief di Bandarlampung, Rabu, saat diminta komentar berkaitan proses pencalonan kepala daerah Lampung itu.

        Menurut doktor ilmu politik itu, kebuntuan dalam persaingan Pilgub Lampung 2013 terjadi karena tidak semua orang yang berpotensi menjadi pemimpin di Lampung memiliki akses ke partai politik untuk bisa diterima sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur.

        "Mereka yang punya akses hanya pengusaha, pejabat birokrasi maupun militer dan politisi. Di luar itu walaupun setiap warga negara berhak untuk mencalonkan diri dan memiliki kualifikasi kepemimpinan yang memadai, sepanjang tidak punya akses ke parpol sulit untuk bisa diterima sebagai kandidat gubernur maupun wagub," ujar dia lagi.

        Sementara itu, kata dia, parpol sendiri mempunyai kepentingan dalam penjaringan calon untuk meraup sejumlah uang dari proses pencalonan tersebut.

        "Persoalan ketokohan, kapasitas kepemimpinan dan kejujuran menjadi tidak penting lagi," kata dia.

        Sedangkan keterbatasan bersaing terjadi karena sudah bisa dipastikan untuk bisa bersaing dan menang dalam Pilgub Lampung 2013 itu membutuhkan uang dalam jumlah besar.

        Karena itu, kata Syarief lagi, tokoh dan Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung Gufron Azis Fuadi yang notabene masih berusia muda, berpengalaman sebagai politisi, dan memiliki integritas, tidak berani mencalonkan diri baik sebagai calon wagub apalagi calon gubernur, gara-gara tidak punya modal seperti itu.

        Sementara, M Ridho Ficardo, Ketua Partai Demokrat Lampung, tokoh politik yang baru belajar dan berusia muda karena didukung dana yang berlimpah, dalam hitungan bulan bisa mengusai partai dan tidak ada kesulitan berarti untuk mencalonkan diri sebagai calon gubernur, kata dia lagi.

    
                                Bersaing Ketat
   Dia juga melihat kelima profil calon gubernur atau calon wagub Lampung itu, tidak ada calon yang istimewa atau fenomenal yang dipersepsikan publik sebagai calon kuat, karena hampir semua calon memiliki kekuatan pendukung yang relatif merata tetapi tidak dominan.

        "Saya perkirakan persaingan dalam Pilgub Lampung akan ketat," kata dia pula.

        Syarief juga memperkirakan persaingan politik juga akan cenderung terselubung, mengingat hingga sekarang publik tidak memiliki kesan apa-apa terhadap calon, karena dari proses sosoalisasi sampai pendaftaran tidak muncul gagasan-gagasan perubahan yang mengesankan masyarakat.

        Persaingan akan diwarnai dengan tebar sembako, bantuan social, atau pencitraan politik yang berbau agama atau etnik, katanya pula.

        Selain itu, kata dia, KPU Lampung sebagai penyelenggara akan mengalami kesulitan teknis karena dana anggaran pilgub Lampung diperkirakan baru bisa dicairkan pada bulan Oktober 2013 karena harus menunggu pengesahan APBD Perubahan 2013.

        "Ada kemungkinan jika ada penundaan jadwal atau pengunduran jadwal Pilgub Lampung ini, akan menimbulkan persoalan baru baik dari aspek hukum maupun dinamika politiknya," kata Syarief Makhya pula.    
   Sebelumnya, menurut Ketua KPU Lampung Dr Nanang Trenggono MSi, hingga batas waktu pendaftaran pada Jumat (28/6) petang, empat pasangan calon kepala daerah yang diusung parpol/koalisi parpol yang memenuhi persyaratan/prosedur pendaftaran, akan diverifikasi kelengkapan dan keabsahan berkas pencalonan mereka pada 29 Juni hingga 9 Juli 2013, bersama satu pasangan calon perseorangan yang sudah lebih dahulu mendaftar dan dinyatakan memenuhi persyaratan dukungan minimal.

        Artinya secara keseluruhan, KPU Lampung telah menerima pendaftaran lima pasangan calon, yaitu empat pasangan calon yang diajukan parpol/koalisi parpol hingga Jumat petang itu, ditambah satu pasangan calon perseorangan yang sudah lebih dulu mendaftarkan diri.

        "Kelima pasangan calon itu masih akan melewati tahapan verifikasi pada 29 Juni hingga 9 Juli 2013," kata Nanang, didampingi Komisioner KPU Lampung lainnya, Firman Seponada, Handi Mulyaningsih, Edwin Hanibal, dan Sholihin, usai penutupan pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Lampung untuk Pilkada 2013 pada pukul 16.00 WIB di kantor KPU Lampung.

        Dia menegaskan bahwa pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Lampung resmi ditutup Jumat petang, dan pada hari terakhir ini ada empat pasangan dari partai politik/koalisi parpol yang mendaftarkan diri dan diterima berkasnya oleh KPU Lampung.

        Empat pasangan tersebut yakni Ridho Ficardo-Bachtiar Basri diusung Partai Demokrat dan koalisinya, Berlian Tihang-Mukhlis Basri (diusung PDI Perjuangan, PPP dan PKB), M Alzier Dianis Tabrani-Lukman Hakim diusung Partai Golkar dan Partai Hanura, dan Herman HN-Zainudin Hasan diusung Partai Amanat Nasional (PAN) bersama koalisi parpol nonparlemen.

        Sedangkan satu calon pasangan dari jalur perseorangan yang telah lebih dulu mendaftarkan diri dan telah dinyatakan memenuhi syarat dukungan minimal adalah Amalsyah Tarmizi-Gunadi Ibrahim.

        Menurut Nanang, dalam pendaftaran untuk pasangan calon dari parpol/koalisi parpol itu belum diketahui ada tidaknya dukungan ganda dari parpol pengusungnya, mengingat semuanya masih harus diverifikasi terlebih dahulu sehingga diketahui benar atau tidak sesuai dengan persyaratan dan keabsahan yang ditentukan.

        "Ada juga calon yang persyaratannya masih kurang, tapi itu sudah diberitahukan kepada penghubung atau liaison officer dari masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur agar mereka diminta segera melengkapinya," kata dia lagi.

        Komisioner KPU Lampung Edwin Hanibal belakangan juga membenarkan bahwa di antara parpol pendukung dan pengusung pasangan calon itu, terdapat beberapa parpol yang memiliki dukungan ganda kepada lebih dari satu calon, terutama dari parpol nonparlemen di Lampung.

        KPU Lampung kendati belum tersedia dana yang diperlukan dari Pemprov Lampung, menyatakan tetap akan melakukan verifikasi terhadap pasangan calon kepala daerah Lampung tersebut.*

Pewarta: Oleh Budisantoso Budiman

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013