Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan mencatat dalam tiga bulan terakhir terjadi 39 kejadian gempa bumi di daerah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

"Kejadian gempa bumi di Kabupaten Samosir memiliki variasi maginitudo bervariasi antara 1.6 hingga 3.9," kata Sub Kordinator Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah 1 Medan, Sri Wahyuni, Senin.

Sementara staf analisis Pusat Gempa Bumi Regional I, Chichi Nurhafiza, mengatakan distribusi gempabumi yang terjadi sangat banyak tetapi belum ada gempa bumi utamanya (mainshock) dengan magnitudo yang signifikan.

Gempa bumi yang terjadi umumnya dibagi menjadi dua tipe, yaitu gempa bumi dengan kedalaman menengah yang diakibatkan subduksi dan gempabumi dengan kedalaman dangkal yang berasosiasi dengan sesar lokal yang disebabkan intrusi fluida ke zona seismogenik aktifitas sesar lokal.

Kejadian gempa bumi Samosir periode Januari hingga awal April 2021 masih memerlukan kajian lebih lanjut karena sebaran distribusi gempa bumi terbanyak didaerah Kabupaten Samosir terjadi di daerah Kecamatan Palipi, Nainggolan dan Onan Runggu.

"Selain itu, diperlukan survei lanjutan untuk mengetahui detail kondisi tektonik di Kabupaten Samosir," katanya.

Terkait seringnya terjadi getaran di Samosir, peneliti muda BBMKG wilayah I Medan, Marzuki Sinambela mengatakan BBMKG Wilayah I mengimbau masyarakat tidak perlu panik yang berlebihan dengan adanya kejadian tersebut.

"Masyarakat dipersilakan untuk menghubungi BMKG Medan untuk mendapatkan informasi yang benar," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021