Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak Inggris untuk memperkuat kerja sama melawan pandemi COVID-19, terutama untuk membangun ketahanan dan industri perawatan kesehatan.
“Inggris adalah mitra yang tepat untuk mengembangkan area kerja sama ini,” kata Menlu Retno saat menyampaikan keterangan pers usai pertemuan dengan Menlu Inggris Dominic Raab di Jakarta, Rabu.
Sebagai salah satu penyuplai vaksin COVID-19 bagi Indonesia, Retno berharap Inggris akan terus menunjukkan kepemimpinannya dalam menggalakkan multilateralisme vaksin dan siap berbagi vaksin dengan negara-negara lain.
Menlu Retno, yang merupakan salah satu ketua bersama COVAX AMC Engagement Group, meminta Inggris untuk mendukung fasilitas berbagi vaksin global yang diinisiasi organisasi kesehatan dunia itu.
Bagi Retno, mempromosikan kerja sama untuk memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin, terutama bagi 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang menjadi anggota COVAX AMC, adalah sebuah “tanggung jawab moral”.
“Solidaritas dan kerja sama adalah kunci untuk bersama-sama keluar dari pandemi ini […] seperti yang kita semua tahu, tidak seorang pun aman sampai semua orang aman,” tutur Menlu Retno.
Sejalan dengan semakin pentingnya isu kesehatan, Retno mengusulkan untuk memasukkan sektor kesehatan sebagai salah satu bagian penting dalam forum kemitraan Indonesia-Inggris. Beberapa kerja sama yang mulai digarap bersama oleh kedua negara antara lain, penelitian dan pengembangan industri kesehatan dan farmasi, serta kerja sama produksi vaksin.
Sementara itu, Menlu Inggris Dominic Raab menyambut baik tawaran kerja sama dari Indonesia dan memuji peran Menlu RI yang ikut memimpin upaya global untuk memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara.
“Kami telah mencatat 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca sampai di Indonesia melalui COVAX, jadi saya yakin Indonesia adalah salah satu negara (yang termasuk) gelombang pertama yang menerima vaksin COVAX,” ujar Raab.
Raab menjelaskan bahwa sebagai salah satu pendonor terbesar COVAX, Inggris ikut menyumbang untuk mengamankan satu juta dosis vaksin COVID-19 untuk skema global tersebut dan telah membantu mengumpulkan 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,5 triliun) melalui pendanaan yang cocok dengan negara-negara donor lainnya.
Inggris juga memberikan kontribusi 5 juta poundsterling (sekira Rp99,7 miliar) untuk respon kesehatan dan ekonomi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) terhadap COVID-19 dan 1 juta poundsterling (sekitar Rp20 miliar) untuk ASEAN COVID-19 Response Fund.
Selama kunjungannya ke Jakarta, Menlu Inggris juga akan bertemu dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin untuk membahas pentingnya kerja sama internasional dalam kesiapsiagaan pandemi serta kerja sama bilateral bidang kesehatan antara kedua neagra, termasuk dalam bidang telemedicine, penelitian melalui pendanaan pemerintah Inggris, Newton Fund, serta sekuensing genom melalui pendanaan Inggris, Fleming Fund.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021