Jakarta (Antara Bengkulu) - Pakar penyakit hati Rino A Gani mengatakan penderita hepatitis dalam kondisi tertentu dapat tetap berpuasa selama Ramadhan, namun tidak dianjurkan jika kondisi hatinya sudah terlampau rusak.
"Untuk menentukan bisa berpuasa atau tidak bagi penderita hepatitis, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Tidak tertutup kemungkinan penderita sakit hati untuk bisa berpuasa," kata Rino yang merupakan Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dalam temu media di Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat.
Puasa memang dapat menurunkan berat badan, tapi Rino mengatakan hal itu tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan bagi mereka yang kondisi hatinya masih baik.
"Namun bagi mereka yang hatinya sudah rusak, tidak dianjurkan untuk berpuasa," katanya.
"Bahkan dalam beberapa kondisi, penurunan berat badan ini baik, misal pada penderita hepatitis C yang mengalami kegemukan, kelebihan berat badan akan mempersulit kesembuhan. Jika berat badannya ideal, maka akan mempermudah kesembuhannya," kata Rino lagi.
Untuk memperlancar ibadah puasa, Rino mengingatkan untuk selalu melaksanakan pola hidup sehat; dan bagi penderita hepatitis juga diingatkan pantangan untuk tidak makan makanan berlemak dan mengonsumsi alkohol.
Hepatitis atau yang sering disebut penyakit hati merupakan penyebab kematian terbanyak ranking kedua dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan masalah kesehatan yang penting karena gejala awalnya yang tidak spesifik menyebabkan penyakit ini sulit terdeteksi.
Hepatitis juga merupakan masalah kesehatan global dimana dua miliar orang terinfeksi di seluruh dunia dan ada 240 juta pengidap menahun di seluruh dunia.
Dikenal ada banyak virus hepatitis yaitu A,B,C,E dan G, sedangkan virus D hampir tidak pernah dilaporkan.
Tiga virus yang paling banyak dan berpengaruh terhadap angka kesakitan, kematian serta berpengaruh secara ekonomi adalah virus hepatitis A,B dan C.
Untuk hepatitis C yang dikenal sebagai paling ganas, ada kurang lebih 170 juta orang terinfeksi di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia diperkirakan angkanya berkisar antara 5-7 juta (2-4 persen). (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Untuk menentukan bisa berpuasa atau tidak bagi penderita hepatitis, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Tidak tertutup kemungkinan penderita sakit hati untuk bisa berpuasa," kata Rino yang merupakan Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dalam temu media di Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat.
Puasa memang dapat menurunkan berat badan, tapi Rino mengatakan hal itu tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan bagi mereka yang kondisi hatinya masih baik.
"Namun bagi mereka yang hatinya sudah rusak, tidak dianjurkan untuk berpuasa," katanya.
"Bahkan dalam beberapa kondisi, penurunan berat badan ini baik, misal pada penderita hepatitis C yang mengalami kegemukan, kelebihan berat badan akan mempersulit kesembuhan. Jika berat badannya ideal, maka akan mempermudah kesembuhannya," kata Rino lagi.
Untuk memperlancar ibadah puasa, Rino mengingatkan untuk selalu melaksanakan pola hidup sehat; dan bagi penderita hepatitis juga diingatkan pantangan untuk tidak makan makanan berlemak dan mengonsumsi alkohol.
Hepatitis atau yang sering disebut penyakit hati merupakan penyebab kematian terbanyak ranking kedua dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan masalah kesehatan yang penting karena gejala awalnya yang tidak spesifik menyebabkan penyakit ini sulit terdeteksi.
Hepatitis juga merupakan masalah kesehatan global dimana dua miliar orang terinfeksi di seluruh dunia dan ada 240 juta pengidap menahun di seluruh dunia.
Dikenal ada banyak virus hepatitis yaitu A,B,C,E dan G, sedangkan virus D hampir tidak pernah dilaporkan.
Tiga virus yang paling banyak dan berpengaruh terhadap angka kesakitan, kematian serta berpengaruh secara ekonomi adalah virus hepatitis A,B dan C.
Untuk hepatitis C yang dikenal sebagai paling ganas, ada kurang lebih 170 juta orang terinfeksi di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia diperkirakan angkanya berkisar antara 5-7 juta (2-4 persen). (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013