Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di beberapa daerah di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini merangkak naik.

"Beberapa bulan lalu, harga TBS fluktuatif kisaran Rp1.200 per kilogram-Rp1.500 per kilogram," kata seorang petani sawit di Kelumpang Selatan, Abu Bakar, Sabtu.

Namun beberapa pekan terakhir, harga TBS di tingkat petani Rp1.680 per kilogram atau naik kisaran Rp160 per kg-Rp400 per kg.

Kondisi sama juga terjadi di Kelumpang Hulu, harga TBS di tingkat petani mencapai Rp1.700 per kg - Rp1.800 per kg.

"Alhamdulillah, dengan naiknya TBS bisa memenuhi kebutuhan keluarga, terutama untuk kebutuhan anak sekolah dan kuliah," ujar Abi Hidayatulllah.

Ia mengaku bersyukur meski jumlah TBS mulai berkurang dari bulan sebelumnya, namun dengan naiknya harga TBS membuat pendapatan hasil berkebun kelapa sawit juga tetap naik.

Dikatakan, sebelum terjadi buah trek (berkurang) dalam 7,5 hektare bisa mendapatkan 7 ton-8 ton setiap panen. Namun saat buah mulai trek hasil TBS kisaran 5-6 ton.

"Meski TBS berkurang, namun pendapatan masih tetap tinggi, lumayan bisa membayar SPP anak yang masih kuliah," ujarnya.

Menurut informasi dari seorang pengusaha sawit di Banjarmasin, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, naik dan turunya harga TBS sangat terpengaruh oleh beberapa faktor.

Di antaranya, harga crude palm oil (CPO), ketersediaan TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) di mana TBS dijual. Karena hampir setiap PKS memiliki kebun sendiri.

Selain itu, terpengaruh oleh kebijakan pemerintah, dimana setiap bulan ada dari koperasi kelapa sawit, dinas perdagangan, pemerintah provinsi, organisasi perkebunan kelapa sawit, dan instansi terkait lainnya.***1***

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021