Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Bengkulu kecewa karena gagal menemui Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedi, terkait rencana diskusi pembuatan museum koruptor di daerah itu.

"Sebelumnya kami telah mengirimkan surat permohonan hearing dan diskusi dengan wali kota terkait usulan pembuatan museum koruptor tersebut," kata Presiden Mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib) Hendra Irawan, Selasa.

Para mahasiswa sebelumnya mengusulkan kepada Pemerintah Kota Bengkulu untuk membuat museum khusus para koruptor, namun menemui jalan buntu karena tidak adanya tanggapan dari wali kota maupun Wakil wali kota.
    
"Kami sangat kecewa karena tidak dapat bertemu wali kota muapun wakil wali kota dan para petinggi pemda kota lainnya, akhirnya membubarkan diri," tandasnya.

Ia menjelaskan, bila berhasil bertemu petinggi pemkot Bengkulu ide ini akan disampaikan pada pertemuan badan eksekutif mahasiswa se Indonesia di Lampung beberapa waktu ke depan.

Museum koruptor tersebut rencananya akan diisi patung, foto, dan catatan-catatan korupsi yang dilakukan oleh koruptor level nasional hingga level daerah bahkan kepala desa yang telah diputus pengadilan.

Presiden Badan Eskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Bengkulu Sony Taurus mengatakan, pembuatan museum koruptor itu nantinya akan menjadi cambuk bagi pelaku karena hukuman sosial sangat memalukan hingga seluruh keturunan koruptor tersebut.

Ide pembuatan museum koruptor ini beranjak dari usulan teman-teman aktifis mahasiswa untuk memberikan efek jera bagi para koruptor selain sanksi penjara dan denda.

Meskipun gagal bertemu wali kota dan wakil wali kota, namun ide pembangunan museum tersebut tetap dikampanyekan para mahasiswa kepada pemerintah daerah dan DPRD setempat.(man)

Pewarta:

Editor : Zulkifli Lubis


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012