Jakarta (Antara) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo terus berusaha meningkatkan prestasi olahraga Indonesia yang salah satunya dengan berguru penerapan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada olahraga ke Italia.

Penerapan dan pemanfaatan iptek dalam olahraga, kata dia, tidak bisa diabaikan begitu saja karena keberadaannya sangat vital demi mengetahui kesiapan atlet secara metodologi sebelum turun dalam sebuah kejuaraan baik skala nasional maupun internasional.

"Pemanfaatan metodologi yang didukung iptek pada semua cabang olahraga adalah sebuah keharusan jika olahraga ingin bisa lebih berprestasi," kata Menpora Roy Suryo saat dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu dini hari.

Demi mempelajari penerapan dan pemanfaatan iptek dalam olahraga, Menpora Roy Suryo yang didampingi Staf Khusus Heru Nugroho melakukan kunjungan ke Instituso di Medicina e Scienza Dello Sport atau Sekolah Ilmu Kesehatan dan Pengetahuan Olahraga di Roma.

Dalam diskusi dengan pejabat institut tersebut, kata dia, dibahas semua hal yang berkaitan dengan pentingnya iptek dalam olahraga termasuk dalam memperkenalkan metodologi yang digunakan untuk pengetesan, evaluasi hasil latihan serta pelatihan untuk stamina atlet.

"Sebenernya penerapan iptek di Indonesia sudah jalan, tapi masih sangat minim. Makanya harus ditingkatkan meski dengan alat sederhana. Yang diperlukan saat ini adalah kesadaran tentang metodologi yang mendukung pemanfaatan iptek," katanya menambahkan.

Pria yang juga ahli telematika itu menjelaskan, dibeberapa negara yang sudah maju dalam dunia keolahragaan, pemanfaatan iptek sudah menjadi sebuah keharusan. Seperti halnya yang dilakukan Italia.

"Di Italia sendiri, setiap atlet yang mau diberangkatkan pada sebuah kejuaraan diharuskan melewati tes dan evaluasi yang menggunakan metodologi yang didukung oleh peralatan iptek modern. Makanya kita harus banyak belajar," katanya.

Meski berharap segera menerapkan dan pemanfaatan iptek dalam olahraga, Menpora Roy Suryo menyadari jika pelaksaannya akan mendapatkan kendala yang salah satunya masalah pendanaan. Apalagi anggaran yang dimiliki Kemenpora sangat terbatas.

Hanya saja demi peningkatan prestasi olahraga Indonesia, pemerintah dalam hal ini Kemenpora akan berusaha memberikan yang terbaik.

"Dan yang lebih penting adalah pengetahuan dalam pemanfaatan iptek dalam konteks metodologi,"ujarnya.

Setelah melakukan diskusi dengan pihak Instituso di Medicina e Scienza Dello Sport, Menpora Roy Suryo dan rombongan mendapatkan kesempatan melakukan kunjungan ke tempat produksi peralatan iptek yang berada di Cesena atau sekitar 300 km dari Kota Roma.

Dalam kunjungan ke produsen peralatan, Menpora dikenalkan dengan salah satu alat yaitu Cardio Pulmonary Exercise Testing (CPET). Kegunaan alat ini adalah untuk  mengukur kemampuan VO2 max dan stamina seorang atlet.

Hasil pendataan ini selanjutnya dapat digunakan untuk memantau kemampuan serta meningkatkan performa atlet.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013