Jayapura, Papua (Antara) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua memastikan situasi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu, dalam status kondusif pasca-kontak senjata antara kelompok sipil bersenjata (KSB) dengan pasukan patroli TNI Batalyon Infanteri 751/Raider (19/7).

"Untuk status keamanan di Kabupaten Puncak Jaya hingga Sabtu siang masih kondusif pasca-penyerangan Jumat malam," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya kepada Antara per telepon dari Jayapura.

Pengejaran oleh pasukan patroli menewaskan dua anggota KSB bernama Pikiron Talenggen (23) dan Welson Nyoman (19) di ujung landasan lapangan terbang Mulia.

Menurut Sumerta, kepolisian beserta pasukan TNI terus melakukan penjagaan keamanan serta meningkatkan kewaspadaan pasca-penyerangan tersebut.

"Kami menyiagakan sejumlah anggota Polres di sana serta pasukan Brimob dan melakukan koordinasi dengan TNI," katanya.

Ia mengatakan anggota KSB tewas diduga merupakan pelaku yang melakukan penembakan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.

Selain itu, Kepolisian juga menduga korban tewas adalah penembak Kepala Polisi Sektor Mulia Kompol Anumerta Dominggus Otto Awes pada Oktober 2011.

"Hal itu terbukti karena senjata api jenis revolver yang ditemukan bersama korban tewas ternyata milik Dominggus," kata Sumerta yang juga menjelaskan jenis senjata api adalah Revolver berkaliber 38 Taurus.

Sebelumnya (19/7), Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengakui telah terjadi kontak senjata antara TNI dengan kelompok sipil bersenjata (KSB) yang menewaskan dua anggota KSB pada  Jumat (19/7) sekitar pukul 16.30 WIT.

"Baku tembak sempat terjadi antara patroli Yon 751-KSB di ujung landasan lapangan terbang Mulia dengan mereka. Dalam kontak senjata itu, kami juga mendapatkan satu pucuk senjata jenis revolver," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013