Perangkat Desa Berlitar Seberang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyiapkan paket wisata Air Terjun Tri Sakti di daerah itu yang memiliki ketinggian 84 meter dan air yang mengalir berupa dingin dan panas.

Kepala Desa Belitar Seberang, Kecamatan Sindang Kelingi Kasiyadi saat ditemui, Minggu, mengatakan Air Terjun Tri Sakti terhitung sejak awal 2021 lalu resmi dikelola oleh BUMDes setempat dan dibuka untuk masyarakat umum.

"Saat ini kita sudah menyiapkan paket wisata senilai Rp150.000 per orang dengan layanan berupa antar jemput dari desa menuju lokasi air terjun, jamuan minum kopi di rumah inovasi, makan siang dan eko wisata ke rumah pengelolaan nira," kata dia.

Dia mengatakan, Air Terjun Tri Sakti di desa mereka itu memiliki ketinggian 84 meter dan tercatat sebagai yang tertinggi di Provinsi Bengkulu. Selain memiliki ketinggian hingga 84 meter, air terjun ini juga memiliki keunikan yakni dari tiga saluran air yang mengalir terdiri saluran air dingin dan saluran lainnya air panas.

Desa Belitar Seberang ini, kata dia, sudah ditetapkan sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten Rejang Lebong pada awal 2021 lalu dan mulai sekarang mendapatkan penyertaan modal melalui BUMDes setempat sebesar Rp25 juta.

"Para pengunjung yang datang ke sini untuk sementara tidak dikenakan tarif, dan hanya memberikan sumbangan sukarela untuk perawatan dan kebersihan," terangnya.

Sementara itu, Soleh SP ketua BUMDes Belirang mengatakan, Air Terjun Tri Sakti resmi dikelola BUMDes sejak awal 2021 lalu, setelah pada 2020 lalu lahan yang menjadi kawasan air terjun ini seluas 1,5 hektare dihibahkan warga ke Desa Belitar Seberang untuk dijadikan obyek wisata umum.

"Penyertaan modal dari dana desa yang kami terima ini dialokasikan untuk pembuatan gazebo, mushola, WC dan kantin. Kita juga masih mencoba mengajukan bantuan untuk pengembangan obyek wisata Air Tejun Tri Sakti ke pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar dilakukan pengembangan," ujar Soleh.

Perhatian pemerintah ini tambah dia, sangat penting karena jika hanya mengandalkan dana desa maka sulit dilaksanakan mengingat anggarannya terbatas dan anggaran yang dibutuhkan cukup besar terutama pembangunan jalan menuju lokasi dari desa mereka sekitar 2 KM.

Jalan menuju ke lokasi wisata itu sendiri masih berbentuk jalanan tanah dan bebatuan menyusuri tebing, sehingga jika turun hujan sulit dilalui, di mana jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi sekitar 30 menit dan jika berjalan kaki sekitar 1 jam perjalanan.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021