Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 35 kepala keluarga pemilik lahan dataran Serian Putih, Kabupaten Bengkulu Selatan, membangun dua jembatan secara swadaya.

"Dua jembatan tradisional itu menghubungkan sentra produksi beras pada areal persawahan dan perkebunan, karena usulan pembangunan jembatan selama ini belum disetujui DPRD," kata Arun, koordinator kelompok tani daerah itu, Kamis.

Ia menjelaskan, dua jembatan itu masing-masing panjang sepuluh meter dengan tinggi 3,5 meter dari permukaan air Sungai Serian Putih. Konstruksinya berbahan kayu dan anyaman bambu.

Kedua jembatan itu, kata dia, sudah bisa dilewati sepeda motor untuk mengangkut padi, kelapa sawit, karet dan cokelat. Selama ini warga menggunakan rakit bambu untuk menyeberangkan produksi pertaniannya.

Ia mengatakan, kalau Sungai Serian Putih meluap, warga tidak bisa ke sawah dan kebun karena dihadang banjir serta terpaksa menunggu berjam-jam hingga air surut.

"Dibuatnya jembatan sederhana itu karena warga kecewa setiap usulan pembuatan jembatan tersebut tidak didukung wakil rakyat, terutama dari Daerah Pemilihan (Dapil) II," katanya.

Menurut dia, usulan pembuatan dua jembatan itu sudah beberapa kali disampaikan saat kunjungan anggota dewan ke daerah itu, namun tetap juga tidak ada realisasinya.

Meskipun bangunan jembatan itu darurat, namun bisa dilewati sepeda motor untuk mengangkut produksi pertanian dan perkebunan warga setempat, di samping bisa dilewati warga dengan berjalan kaki.

Kepala Desa Padang Beriang Sapirin membenarkan warga daerah itu membangun secara swadaya jembatan darurat tersebut. Meski demikian pemerintah desa tetap berupaya mengajukan usulan untuk dibangunkan jembatan  melalui program nasional pemberdayaan masyarakat pedesaan.

Kalau pembangunan jembatan itu melalui APBD setempat cukup rumit dan warga  kecewa karena usulan selama ini tidak direalisasikan.

Anggota DPRD Bengkulu Selatan Afrikam Siswonto membantah kalau usulan warga itu tidak diperjuangkan, hanya pada proses pembahasan terdapat masih banyak lokasi yang diprioritaskan dalam pandangan badan anggaran.

"Kami tetap memperjuangkan untuk membangun jembatan yang dibutuhkan masyarakat. Selama ini alokasi dananya sangat terbatas dan mudah-mudahan pada APBD 2012 bisa dianggarkan," ujarnya.  (T.Z005/E005)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012