Bandarlampung (Antara) - Pedagang bungkus ketupat marak dan memenuhi sejumlah pasar tradisional di Kota Bandarlapung Provinsi Lampung H-1 Idul Fitri 1434 Hijriah.

Pada sejumlah pasar tradisional di Bandarlampung, Rabu, para penarik becak sampai beralih profesi menjadi penjual bungkus ketupat itu dengan bermodalkan daun janur yang dibeli Rp10.000--Rp25.000 satu ikat dengan isi bervariasi.

"Menjual bungkus ketupat modalnya sangat rendah dengan keuntungannya cukup tinggi, bisa untuk membeli ayam untuk berlebaran," kata Supriyadi, salah satu penarik becak di Pasar SMEP yang beralih profesi itu pula.

Dia mengatakan, jika menarik becak dalam sehari hanya bisa mendapatkan Rp20.000--Rp35.000, dengan berjualan ketupat bisa lebih dari itu. Harga bungkus ketupat saat ini Rp5.000/10 bungkus ketupat.

Keuntungan yang didapatkan lebih dari Rp200.000 tergantung banyak janur yang didapatkan, satu ikatnya bisa menghasikan 50 hingga 100 buah bungkus ketupat.

"Pada sehari menjelang Lebaran ini omzet penjualan meningkat, karena masyarakat ke pasar tujuannya mencari bungkus ketupat yang hanya ada menjelang Lebaran sekarang ini," katanya.

Pedagang komoditas lainnya juga banyak yang menjual bungkus ketupat selain tetap berjualan bahan pokok seperti sebelumnya. Berjualan bungkus ketupat banyak dipilih pedagang karena omzetnya yang tinggi jelang Idul Fitri 1434 Hijriah tahun ini.

"Omzet berjualan bungkus ketupat sangat tinggi, karena masyarakat pasti banyak yang mencari bungkus nasi padat berbentuk kotak tersebut," kata Sari, pedagang di Pasar Tugu Bandarlampung.

Dia mengatakan, jika tidak berjualan bungkus ketupat itu sangat disayangkan, mengingat keuntungan yang didapatkan besar. Apalagi kebanyakan konsumen menyukai bentuk bungkus ketupat yang besar dan rapat.

Jika berjualan bungkus ketupat dengan bentuk yang besar, katanya lagi, dagangannya pasti habis terjual karena masyarakat menyukainya.

Warga yang ke pasar umumnya membeli bungkus ketupat yang menjadi menu wajib satu tahun sekali saat Lebaran.

Tari, warga Kelurahan Tanjungbaru Bandarlampung mengakui, jika tidak membeli ketupat seperti ada yang berkurang karena keberadaannya hanya satu tahun sekali.

"Saya membeli lagi 50 buah bungkus ketupat dengan harga Rp25.000, sebelumnya sudah membeli banyak juga bungkus ketupat untuk keluarga yang datang ke rumah," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013