Amlapura (Antara) - Polisi mengimbau para pemudik di Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali, untuk mewaspadai praktik kejahatan hipnotis.

"Jangan mudah tergoda oleh rayuan orang yang baru dikenalnya dalam perjalanan," kata Kepala Kesatuan Polisi Pengamanan Pelabuhan Padangbai Komisaris Ketut Suartika, Rabu.

Ia mengingatkan kejahatan hipnotis karena dalam beberapa waktu terakhir makin marak dan korbannya adalah penumpang kendaraan umum, termasuk kapal penyeberangan.

Selama musim mudik Lebaran tahun ini polisi dibantu aparat TNI dan petugas keamanan pelabuhan memperketat penjagaan di pelabuhan paling timur Pulau Dewata itu.

"Hal ini untuk menindaklanjuti instruksi Kapolda Bali mengenai belum tertangkapnya beberapa terpidana terorisme yang kabur dari Lapas Tanjung Gusta, Medan," kata Suartika.

Sementara itu, arus mudik dari Pelabuhan Padangbai mulai surut setelah mengalami puncak kepadatan pada Sabtu (3/8) hingga Selasa (6/8).

"Sebagian besar pemudik tujuan Lombok sudah terangkut sejak Sabtu (3/8) lalu," kata Kepala Administratur Pelabuhan Padangbai Made Aryadana.

Pada Selasa (6/8), pemudik dari Pelabuhan Padangbai tujuan Pelabuhan Lembar, Lombok, mencapai 5.792 orang, 2.015 unit sepeda motor, 45 unit bus, dan 352 unit mobil pribadi, sedangkan dari Lembar yang turun di Padangbai mencapai 3.104 orang, 513 sepeda motor, 23 bus, dan 292 mobil pribadi.

Kemudian hari Senin (5/8) pemudik dari Padangbai tercatat 4.274 orang, 941 sepeda motor, 23 bus, dan 287 mobil pribadi, sedangkan dari Lembar 3.000 orang, 437 sepeda motor, 29 bus, dan 306 mobil pribadi.

"Saat ini memang masih ada pemudik tujuan Lombok, tapi didominasi sepeda motor," kata Aryadana.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013