Montreal,  (Antara/AFP) - Rafael Nadal menaklukkan Novak Djokovic melalui pertarungan tiga set yang berlangsung sengit pada Sabtu (Minggu WIB), dan sekarang akan berusaha menghentikan Milos Raonic asal Kanada untuk mengukir lebih banyak sejarah tenis di Montreal Masters.

        Unggulan keempat Nadal, yang merupakan juara ajang ini pada 2005 dan 2008, mengalahkan unggulan teratas sekaligus juara dua kali Djokovic 6-4, 3-6, 7-6 (7/2) untuk mencapai final kesepuluhnya musim ini.

        Sementara itu Raonic, menjadi petenis Kanada pertama yang melaju ke final turnamen ini sejak 1958, ketika Robert Bedard memenanginya.

        Raonic memastikan tempatnya melalui kemenangan 6-4, 1-6, 7-6 (7/4) atas kompatriotnya Vasek Pospisil, dan kemenangannya ini memastikan dirinya akan menjadi petenis Kanada pertama yang mencapai sepuluh besar peringkat tenis dunia ATP.

        Raonic akan harus bekerja keras saat menghadapi Nadal. Petenis Spanyol itu memenangi ketiga pertemuan mereka sebelumnya, termasuk dua pertandingan di lapangan keras.

        Perjuangan Nadal selama dua jam 20 menit dengan Djokovic merupakan pertandingan yang sangat ketat, dengan marjin-marjin kecil yang menjadi penentu kemenangan.

        Nadal mendominasi tie break pada set ketiga, dengan unggul 6-0. Djokovic menyelamatkan dua match point sebelum ia harus menelan kekalahan.

        "Saya berusaha melakukan yang terbaik pada tie break," kata Nadal, pemenang tujuh gelar musim ini. "Saya harus melepaskan beberapa pukulan fantastis untuk menyaingi pemain besar seperti Novak. Saya sangat, sangat puas."
   Nadal tergelincir pada set kedua ketika ia kalah pada game kedelapan dari posisi yang kuat, membiarkan keunggulan 40-0 untuk kehilangan serve dan tertinggal 3-5.

        "Anda tidak boleh lengah saat melawan para petenis papan atas, bahkan selama semenit pun," kata Nadal, yang telah meraih 57 gelar sepanjang karirnya termasuk selusin Grand Slam.

        Nadal sekarang telah memenangi dua dari tiga pertemuan dengan petenis peringkat satu dunia Djokovic pada tahun ini, termasuk pertarungan lima set yang menegangkan di semifinal Prancis Terbuka, hanya beberapa pekan setelah Djokovic mengambil alih mahkota Monte Carlo dari petenis Spanyol itu di final.

        Kekalahan Djokovic mengakhiri 13 rangkaian kemenangan di Kanada bagi pria Serbia itu, yang juga meraih gelar pada 2007 sebelum dirinya kembali berjaya pada 2011 dan 2012.

        "Ini merupakan pertandingan yang sangat ketat, hanya terdapat sangat sedikit poin yang menentukan pemenang," kata Djokovic. "Saya memiliki peluang-peluang saya. Ia memiliki peluang-peluangnya, pada akhirnya ia bermain lebih baik."
   "Saya melakukan banyak kesalahan ganda, yang tidak dapat saya terangkan, khususnya pada set pertama. Setelah itu saya melakukan serve dengan baik pada momen-momen penting. Namun pengembaliannya begitu baik. Ia tetap berada di dekat garis dan melakukan pengembalian dengan sangat, sangat baik."
   Raonic merupakan pemenang semifinal ATP pertama antara dua petenis Kanada sejak Martin Wostenholme mengalahkan Andres Sznajder di Rio de Janeiro 23 tahun silam.

        "Berada di peringkat sepuluh besar merupakan hal luar biasa, sebab itu adalah tujuan yang saya canangkan tahun ini," ucapnya. "Untuk dapat melakukannya di sini, di Montreal, merupakan hal yang sangat menakjubkan."
   Meski demikian, tidak ada yang lebih dari melengkapi pencapaiannya dengan kemenangan, khususnya dari petenis sekaliber Nadal.

        "Pekan ini belum berakhir, sama sekali belum," kata Raonic. "Masih banyak kegembiraan untuk kesempatan yang saya miliki ini."
   Raonic memerlukan dua jam 15 menit untuk mengklaim match point pertamanya. Dua kesalahan yang dilakukan petenis wild card Pospisil pada tie break - double fault dan pukulan forehand yang terlalu keras - memberi peluang pada Raonic untuk memastikan kemenangan.

        "Berada di peringkat ini merupakan tujuan besar bagi saya, namun saya masih memiliki final berat untuk dimainkan," kata Raonic, yang melepaskan 14 ace.

        Pospisil memainkan semifinal keduanya di seluruh level tur ATP, setelah kalah pada bulan lalu di Bogota.

        "Ini tentu saja merupakan kekalahan yang berat, saya ingin memenanginya, tentu saja. Saya benar-benar dekat," kata Pospisil. "Saya memiliki beberapa peluang, kemudian ia bermain baik selama beberapa waktu. Saya melakukan beberapa kesalahan yang tidak pernah saya buat pada pekan ini."
   Raonic mencapai final ajang Elite Masters 1000 ke-12nya, dan sekarang memiliki rekor 27-13 pada musim ini.

        Gebrakannya terjadi tiga bulan setelah ia mulai bekerja sama dengan Ivan Ljubinic asal Kroasia.

    (H-RF)
Penerjemah: A.R.A Adipati

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013