Roti jadi pilihan hidangan untuk mengenyangkan perut yang praktis dan cepat karena bisa disantap tanpa harus repot-repot memakai sendok dan garpu.
Sandwich alias roti isi atau roti lapis menjadi hidangan praktis yang mudah dibuat, cukup tambahkan isian berupa sayur, daging dan saus sesuai selera, hidangan ini bisa jadi sarapan, makan siang atau pilihan menu bekal Anda. Bukan cuma ada di negara-negara Barat yang lebih terbiasa menyantap roti alih-alih nasi, sandwich juga bisa ditemui di Asia. Khusus untuk di Jepang, roti lapis biasa disebut "sando", kependekan dari "sandoitchi" yakni cara menyebut sandwich di Negeri Sakura.
Chicken katsu yang biasanya disajikan dengan nasi panas dan salad kini menjadi isian dari roti lapis khas Negeri Sakura yang sejak awal Juni bisa dinikmati di Jakarta. Sando Sando hadir di Indonesia menyajikan sandwich ala Jepang, terdiri dari roti susu empuk dan isian katsu yang tebal, hidangan praktis dan mengenyangkan perut Anda.
Ashlee Delander, Chef Sando Sando, dalam siaran resmi, Rabu, mengatakan Jakarta merupakan kota yang sibuk yang masyarakatnya memiliki gaya hidup yang serba cepat. Di Jakarta, dia melihat adanya minat terhadap konsep makanan dan minuman yang tidak hanya sesuai dengan lidah lokal, tapi cocok dengan gaya hidup.
"Dengan menjamurnya delivery service, cloud kitchen, dan tren work from home, masyarakat lebih memilih untuk memesan makanan lewat aplikasi dibandingkan dengan makan di luar. Namun sayangnya tidak banyak pilihan untuk sandwich, terutama sandwich ala Jepang. Maka dari itu, kami meluncurkan Sando Sando, sebagai pilihan baru dan makanan yang mengenyangkan yang bisa didapatkan kapan saja," kata Ashlee yang sudah 26 tahun menjadi chef.
Dia menjelaskan, di Jepang Sando biasanya merujuk kepada roti lapis dengan shokupan empuk atau roti Jepang, juga katsu atau potongan daging yang digoreng dengan tepung panko. Sandwich Jepang berbeda dengan sandwich ala barat yang umumnya menggunakan roti white bread ataupun jenis roti lainnya seperti roti gandum whole wheat, sourdough, multigrain, atau rye.
Berasal dari Jepang dan pertama kali muncul pada 1988, sando lahir sebagai produk asimilasi antara tradisi makanan barat dan tradisi lokal di Jepang yang pada akhirnya dibawa ke negara Amerika dan negara-negara lainnya. Beberapa tahun belakangan ini, sando tengah populer di seluruh dunia dengan isian yang baru dan kreatif seperti daging dan buah-buahan yang punya penampilan cantik dan layak instagram, ditata rapi dengan paduan warna memikat.
Dia menjelaskan, Sando Sando menggunakan roti susu ala Jepang yang punya cita rasa sedikit manis, kemudian dipanggang dengan mentega untuk mendapatkan tekstur renyah. Rasanya jadi lebih seimbang berkat isian gurih, yakni panko katsu dengan potongan tebal seperti daging ayam dan daging sapi dry-aged, juga bermacam pilihan topping dan saus untuk memastikan menu yang ditawarkan sesuai dengan cita rasa lokal.
Ada enam menu yang ditawarkan Sando Sando, yakni Katsu Mozzarella Sando yang punya topping spicy chutney, Katsu Truffle Sando yang menawarkan truffle penuh aroma, Katsu Korean Sando, Katsu Cheese Burger Sando, Katsu Burger Sando ala burger klasik dengan tambahan tomat dan acar dan Katsu Sambal Sando dengan tambahan unsur lokal.
Dibalut dengan bungkus putih bertulis Sando Sando lengkap dengan logo bulat merah yang mengingatkan kepada bendera Jepang, setiap roti isi sudah dipotong menjadi dua sehingga lebih mudah disantap meski setangkup roti berukuran cukup besar.
Penyuka pedas bisa mencoba Katsu Sambal Sando yang berisi panko katsu ayam tebal, kupe mayo, asian slaw, keju cheddar dan sambal khas Sando Sando. Meski judulnya terkesan pedas, tingkat kepedasannya bisa ditoleransi oleh orang-orang yang tak terbiasa makan sambal. Tapi menu ini cocok untuk mereka yang menginginkan cita rasa khas lokal dalam bentuk roti lapis. Dalam satu gigitan, ada beberapa tekstur sekaligus, tekstur lembut dari roti dan daging ayam, tekstur renyah dari tepung panko dan potongan-potongan selada segar.
Bila Anda lebih memilih rasa pedas manis yang mengingatkan kepada ayam goreng Korea, maka Katsu Korean Sando bisa jadi pilihan. Roti lapis ini berisi ayam katsu tebal dengan saus gochujang, kupe mayo dan tak ketinggalan biji wijen yang sering dipakai sebagai bahan makanan Korea. Dipilihnya menu ini sebagai bagian dari hidangan yang disajikan tak terlepas dari tren budaya Korea yang banyak diminati di Indonesia.
Bosan dengan daging ayam? Ada Katsu Cheese Burger Sando yang terdiri dari sandwich dengan isian cheeseburger, berisi panko katsu daging dry-aged, saus smoked BBQ, kupe mayo dan keju cheddar yang melengkapi rasa gurihnya.
Dengan kisaran harga Rp38.500 hingga Rp60.000, menu di Sando Sando yang beroperasi dengan konsep dapur awan (cloud kitchen) ini bisa didapatkan lewat aplikasi pesan antar di ojek daring.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Sandwich alias roti isi atau roti lapis menjadi hidangan praktis yang mudah dibuat, cukup tambahkan isian berupa sayur, daging dan saus sesuai selera, hidangan ini bisa jadi sarapan, makan siang atau pilihan menu bekal Anda. Bukan cuma ada di negara-negara Barat yang lebih terbiasa menyantap roti alih-alih nasi, sandwich juga bisa ditemui di Asia. Khusus untuk di Jepang, roti lapis biasa disebut "sando", kependekan dari "sandoitchi" yakni cara menyebut sandwich di Negeri Sakura.
Chicken katsu yang biasanya disajikan dengan nasi panas dan salad kini menjadi isian dari roti lapis khas Negeri Sakura yang sejak awal Juni bisa dinikmati di Jakarta. Sando Sando hadir di Indonesia menyajikan sandwich ala Jepang, terdiri dari roti susu empuk dan isian katsu yang tebal, hidangan praktis dan mengenyangkan perut Anda.
Ashlee Delander, Chef Sando Sando, dalam siaran resmi, Rabu, mengatakan Jakarta merupakan kota yang sibuk yang masyarakatnya memiliki gaya hidup yang serba cepat. Di Jakarta, dia melihat adanya minat terhadap konsep makanan dan minuman yang tidak hanya sesuai dengan lidah lokal, tapi cocok dengan gaya hidup.
"Dengan menjamurnya delivery service, cloud kitchen, dan tren work from home, masyarakat lebih memilih untuk memesan makanan lewat aplikasi dibandingkan dengan makan di luar. Namun sayangnya tidak banyak pilihan untuk sandwich, terutama sandwich ala Jepang. Maka dari itu, kami meluncurkan Sando Sando, sebagai pilihan baru dan makanan yang mengenyangkan yang bisa didapatkan kapan saja," kata Ashlee yang sudah 26 tahun menjadi chef.
Dia menjelaskan, di Jepang Sando biasanya merujuk kepada roti lapis dengan shokupan empuk atau roti Jepang, juga katsu atau potongan daging yang digoreng dengan tepung panko. Sandwich Jepang berbeda dengan sandwich ala barat yang umumnya menggunakan roti white bread ataupun jenis roti lainnya seperti roti gandum whole wheat, sourdough, multigrain, atau rye.
Berasal dari Jepang dan pertama kali muncul pada 1988, sando lahir sebagai produk asimilasi antara tradisi makanan barat dan tradisi lokal di Jepang yang pada akhirnya dibawa ke negara Amerika dan negara-negara lainnya. Beberapa tahun belakangan ini, sando tengah populer di seluruh dunia dengan isian yang baru dan kreatif seperti daging dan buah-buahan yang punya penampilan cantik dan layak instagram, ditata rapi dengan paduan warna memikat.
Dia menjelaskan, Sando Sando menggunakan roti susu ala Jepang yang punya cita rasa sedikit manis, kemudian dipanggang dengan mentega untuk mendapatkan tekstur renyah. Rasanya jadi lebih seimbang berkat isian gurih, yakni panko katsu dengan potongan tebal seperti daging ayam dan daging sapi dry-aged, juga bermacam pilihan topping dan saus untuk memastikan menu yang ditawarkan sesuai dengan cita rasa lokal.
Ada enam menu yang ditawarkan Sando Sando, yakni Katsu Mozzarella Sando yang punya topping spicy chutney, Katsu Truffle Sando yang menawarkan truffle penuh aroma, Katsu Korean Sando, Katsu Cheese Burger Sando, Katsu Burger Sando ala burger klasik dengan tambahan tomat dan acar dan Katsu Sambal Sando dengan tambahan unsur lokal.
Dibalut dengan bungkus putih bertulis Sando Sando lengkap dengan logo bulat merah yang mengingatkan kepada bendera Jepang, setiap roti isi sudah dipotong menjadi dua sehingga lebih mudah disantap meski setangkup roti berukuran cukup besar.
Penyuka pedas bisa mencoba Katsu Sambal Sando yang berisi panko katsu ayam tebal, kupe mayo, asian slaw, keju cheddar dan sambal khas Sando Sando. Meski judulnya terkesan pedas, tingkat kepedasannya bisa ditoleransi oleh orang-orang yang tak terbiasa makan sambal. Tapi menu ini cocok untuk mereka yang menginginkan cita rasa khas lokal dalam bentuk roti lapis. Dalam satu gigitan, ada beberapa tekstur sekaligus, tekstur lembut dari roti dan daging ayam, tekstur renyah dari tepung panko dan potongan-potongan selada segar.
Bila Anda lebih memilih rasa pedas manis yang mengingatkan kepada ayam goreng Korea, maka Katsu Korean Sando bisa jadi pilihan. Roti lapis ini berisi ayam katsu tebal dengan saus gochujang, kupe mayo dan tak ketinggalan biji wijen yang sering dipakai sebagai bahan makanan Korea. Dipilihnya menu ini sebagai bagian dari hidangan yang disajikan tak terlepas dari tren budaya Korea yang banyak diminati di Indonesia.
Bosan dengan daging ayam? Ada Katsu Cheese Burger Sando yang terdiri dari sandwich dengan isian cheeseburger, berisi panko katsu daging dry-aged, saus smoked BBQ, kupe mayo dan keju cheddar yang melengkapi rasa gurihnya.
Dengan kisaran harga Rp38.500 hingga Rp60.000, menu di Sando Sando yang beroperasi dengan konsep dapur awan (cloud kitchen) ini bisa didapatkan lewat aplikasi pesan antar di ojek daring.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021