Jakarta (Antara Bengkulu) - Pemerintah siap melakukan pencetakan sawah seluas 40.000 hektar pada 2014 guna mendukung program ketahanan pangan nasional.

Hal itu dinyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika menyampaikan pidato keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2014 beserta Nota Keuangannya di hadapan DPR RI dan DPD RI di Gedung MPR/DPR Jakarta, Jumat.

"Untuk mendukung program ketahanan pangan dengan mengutamakan kemandirian dan kedaulatan pangan, alokasi anggaran belanja kita arahkan untuk pencetakan sawah seluas 40.000 hektar," kata Presiden.

Selain itu, tambahnya, pemerintah juga akan melakukan pengembangan lahan seluas 260.000 hektar, rehabilitasi jaringan irigasi seluas 129.777 hektar, pembangunan 239 embung dan situ serta 21 waduk.

Pada RAPBN 2014 pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Kementerian Pertanian sebesar Rp15,5 triliun, lanjut Presiden, terutama untuk peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan mutu produk pertanian.  

Presiden menyatakan, pada 2013 dan 2014 gejolak harga pangan masih akan menjadi tantangan karena gejolak ekonomi global dan faktor domestik seperti perubahan iklim.

"Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah sudah dan akan terus melakukan langkah antisipasi guna meminimalkan dampaknya," kata Yudhoyono.

Antisipasi tersebut, menurut dia, pada 2014, pemerintah akan meningkatkan pencapaian surplus beras 10 juta ton serta peningkatan produksi bahan pangan lainnya melalui dukungan pembangunan infrastruktur pertanian maupun penyediaan pupuk bersubsidi dan benih.

Selain itu, tambahnya, pemerintah juga akan memperbaiki tata niaga perdagangan, perbaikan distribusi barang dan jasa, penambahan cadangan stok beras pemerintah.

Kemudian penyediaan dana mitigasi stabilisasi pangan, serta peningkatan pemantauan harga oleh pemerintah pusat. (Antara)

Pewarta: Oleh Subagyo

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013