Beijing (Antara Bengkulu) - "Peringatan HUT Proklamasi RI memiliki kenangan tersendiri bagi saya," kata Shenggui Mei di sela-sela peringatan HUT ke-68 di Kedutaan Besar RI di Beijing, Sabtu.

Wanita kelahiran Jakarta 75 tahun silam itu selalu teringat saat dirinya bersama keluarga atau teman-temannya serius mendengarkan pidato Presiden Soekarno melalui radio.

"Kenangan saya pada setiap pidato Bung Karno saat HUT Proklamasi sangat melekat. Setiap menghadiri peringatan HUT RI di Kedutaan Besar, ingatan saya selalu menerawang kembali ke masa-masa saat saya masih berada di Indonesia," ujarnya, dengan mata berkaca-kaca penuh haru.

Shengui Mei merupakan salah satu dari ratusan ribu warga Tionghoa di Indonesia yang terpaksa harus meninggalkan Indonesia pada 1959-1960, setelah Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan nomor 10/1959 dan hingga kini menetap di sejumlah wilayah di China, antara lain Beijing.

"Umur saya waktu itu 21 tahun, saat meninggalkan Indonesia pada 1959. Tapi saya tetap mencintai Indonesia, saya tetap rindu Indonesia," katanya, yang bersama rekannya Li Mei Wai (76) asal Garut, tengah asyik memilih aneka bumbu instan masakan Indonesia yang digelar dalam basar HUT ke-68 di KBRI Beijing.  

Ia menambahkan, "mendengarkan pidato Bung Karno saat itu,  membuat saya dan teman-teman merasa sangat bangga menjadi generasi muda Indonesia saat itu. Karenanya, saya tidak akan pernah lupa dan akan selalu teringat setiap menghadiri upacara HUT Proklamasi, saya senang bisa mengingatnya,".

Bung Karno memang memiliki karisma tersendiri bagi Shengui Mei dan teman-temannya. Banyak kata-kata "pembakar semangat" yang terkandung dalam pidato HUT Proklamasi presiden pertama RI itu.

"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri". Itulah salah satu kata penuh semangat dari Soekarno yang terekam dalam ingatan Shenghui Mei.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan HUT ke-68 Republik Indonesia di Kedutaan Besar RI Beijing, dihadiri sejumlah warga negara Indonesia di Beijing dan sekitarnya.

Selain pebisnis, pelajar dan mahasiswa, sejumlah warga keturunan Tionghoa yang sebelumnya menetap di Indonesia seperti Shengui Mei dan Li Mei Wai, juga ikut hadir.

Upacara peringatan HUT ke-68 RI juga dimeriahkan panggung gembira dan basar makanan serta produk Indonesia seperti batik dan bumbu instan Indonesia. (Antara)

Pewarta: Oleh Rini Utami

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013