Manila, (Antara/Xinhua-OANA) - Jumlah korban tewas akibat tabrakan antara kapal penumpang dan kapal barang di lepas pantai Talisay di Provinsi Cebu, Filipina Tengah, naik jadi 38, saat beberapa mayat ditemukan lagi pada ahad, kata militer.

        "Korban jiwa sekarang berjumlah 38," kata Winiel Azcuna, Kepala Stasiun Penjaga Pantai Filipina di Cebu.

        Operasi pertolongan dihentikan pada Sabtu akibat angin kencang dan gelombang tinggi, tapi dilanjutkan lagi Ahad pagi waktu setempat. Namun tumpahan minyak telah menghambat upaya pertolongan sebab itu mempengaruhi daya pandang, kulit penyelam, kata Azcuna.

        Roy Deveraturda, Komandan Komando Tengah Militer, Ahad, mengatakan pencarian penuh di bawah air bagi korban hilang yang terjebak di dalam kapal penumpang yang tenggela, MV St. Thomas Aquinas, dimulai lagi pada Senin, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.

        Para penyelam teknis melakukan penelitian kapal tersebut pada Ahad dalam upaya menetapkan "tali pertolongan" bagi operasi di bawah air, ia menambahkan.

        "Mereka (para penyelam) berharap dapat menempatkan masker, titik masuk dan titik ke luar. Lalu pencarian penuh akan dilakukan, mungkin, besok," kata Deveraturda pada Ahad.

        Ia menyatakan sebanyak 870 penumpang dan anggota awak kapal berada di kapal penumpang yang naas tersebut saat kapal itu bertabrakkan dengan MV Sculpicio Express 7 dan kemudian tenggelam di dekat Lauis Ledge di Kota Talisay. Dari jumlah tersebut, 751 terdaftar sebagai penyintas dan 82 orang lagi belum ditemukan.

        Kapal penumpang itu bertabrakkan dengan kapal barang tersebut ketika kapal itu akan memasuki pelabuhan di Kota Talisay tak lama setelah pukul 21.00 Jumat.

Penerjemah: Chaidar

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013