Palembang (Antara Bengkulu) - Harga minyak sawit mentah di Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini sekitar Rp6.769 per kilogram (kg), turun dibandingkan sebelumnya Rp6.913 per kg, kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Sumsel, Benyamin.

"Turunnya harga minyak sawit mentah (CPO) itu di samping berpatokan dengan pasaran di luar negeri, juga ditetapkan berdasarkan kesepakatan dalam rapat rutin dua kali setiap bulan yang diadakan Dinas Perkebunan setempat bersama sejumlah pengusaha perkebunan kelapa sawit di Sumsel," kata Benyamin di Palembang, Senin.

Berdasar data Dinas Perkebunan setempat, harga CPO di Sumsel sejak awal Juli 2013 hingga saat ini selalu berubah dari Rp6.913 per kg, kemudian mengalami penurunan hingga Rp6.769 per kg.

Sedangkan harga jual buah sawit dalam bentuk tandan buah segar (TBS) tercatat Rp1.313 per kg, atau turun tipis dibandingkan sebelumnya Rp1.343 per kg.

Menurut Benyamin, di Sumsel terdapat sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit antara lain PT Tania Selatan yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, PT Mitra Ogan dan PT Minangan Ogan di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang rata-rata sudah menghasilkan.

Ada juga perusahaan perkebunan swasta nasional dan asing yang beroperasi di beberapa kabupaten seperti di Banyuasin, Musibanyuasin, Muaraenim, Lahat, Musirawas dan Pagaralam dengan total luas lahan mencapai 600.000 hektare lebih.

Di samping itu, ada juga perkebunan kelapa sawit yang dikelola masyarakat petani secara swadaya, namun jumlahnya tidak seluas perkebunan dikelola perusahaan perkebunan swasta nasional dan asing yang mencapai rata-rata di atas 5.000 hektare.

"Perkebunan yang dikelola masyarakat petani secara swadaya tersebut paling dua hingga 25 hektare saja," katanya.

Menurut dia, sejumlah perusahaan perkebunan besar swasta nasional inilah yang setiap bulan dua kali diundang mengadakan rapat rutin menetapkan harga jual CPO dan TBS.

Mengenai kegiatan ekspor, Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Baehdi Ruswana sebelumnya mengatakan bahwa dari total 1,48 miliar dolar Amerika Serikat (AS) hasil devisa ekspor nonmigas Sumsel periode Januari-Mei 2013, minyak kelapa sawit dan produk turunannya menyumbang terbesar kedua mencapai 92,29 juta dolar AS.

Sedangkan penyumbang devisa terbesar masih tetap karet mencapai nilai 1,21 miliar dolar AS, peringat ketiga  batu bara 67,28 juta dolar dan kayu/produk kayu menjadi komoditas penyumbang devisa peringkat keempat 11,65 juta dolar AS.

Ia menambahkan dari sejumlah komoditas ekspor nonmigas Sumsel, terdapat tujuh komoditas andalan penyumbang devisa antara lain karet, kelapa sawit dan produk turunanya, batu bara, produk kayu, udang dan kopi. (Antara)

Pewarta: Oleh Muhammad Suparni

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013