Banda Aceh  (ANTARA Bengkulu) - Sedikitnya 30 unit rumah warga di  Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh hanyut akibat diterjang banjir bandang pada Sabtu (25/2) sekitar pukul 18.30 WIB, namun belum diketahui  korban jiwa akibat bencana alam itu.

"Sejumlah desa di Kecamatan Tangse itu terkurung, bantuan logistik tidak dapat menerobos ruas jalan Beureunuen-Tangse, dikarenakan tumpukan material kayu dan jembatan rusak di kecamatan Tangse," kata pejabat urusan bencana alam Aceh Asmadi Syam di Banda Aceh, Minggu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) itu menambahkan delapan desa di Kecamatan Tangse terkena dampak parah diterjang banjir bandang, yakni desa Kebun Nilam, Blang Seunong, Pulau Masjid I dan II, Blang Malo, Ulee Gunong, Tanjong Bungong dan Pulau Kawa.

Data sementara dilaporkan banjir bandang itu mengakibatkan seorang warga Desa Pulau Masjid mengalami luka-luka dan telah di evakuasi ke rumah sakit terdekat.

Ia menjelaskan, tim pembawa bantuan BPBA yang bergerak dari Kota Banda Aceh tidak bisa menumbus lokasi banjir karena akses jalan dari Beureunuen (Pidie) ke Tangse tertutup material kayu dan jembatan putus.

"Sejak tadi malam (Sabtu, 25/2) tim kami yang membawa bantuan masa panik dan dapur umum tidak bisa menembus Tangse, selanjutnya bergerak kembali dari Banda Aceh melintasi Aceh Jaya dan Aceh Barat, dan diperkirakan akan tiba ke Tangse pada Minggu, pukul 10.00 WIB," katanya.

Bantuan lima alat berat Pemerintah Aceh telah tiba dilokasi banjir atau  kawasan Blang Malo, sekitar 170 kilometer dari Kota Banda Aceh. Ruas jalan yang dipenuhi material kayu, batu dan lumpur diperkirakan baru berhasil disingkirkan pada Senin (27/2).

Kecamatan Tangse pernah diterjang banjir bandang yang mengakibatkan sekitar 11 korban meninggal dunia dan ratusan rumah rusak parah dan ringan pada 10 Maret  2011.

Desa Blang Malo, kata Asmadi dekat dengan daerah aliran sungai (DAS) di kecamatan Tangse, yang wilayahnya sebagian besar dikelilingi pegunungan dan sungai-sungai. (A042)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012