PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) resmi mengakuisisi pembangkit listrik berdaya 300 megawatt yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) untuk wilayah kerja Blok Rokan di Riau.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan akusisi itu dibuktikan dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham antara PLN dengan Chevron Standard Limited sebagai pemilik saham mayoritas MCTN.
"Ini merupakan titik strategis untuk memastikan keberlangsungan produksi wilayah kerja Rokan," kata Zulkifli dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Adapun dana akuisisi saham bersumber dari kas internal PLN, sehingga cukup untuk mengambil alih sekaligus mengoperasikan pembangkit listrik tersebut.
Zulkifli menjelaskan perseroan akan menyuplai listrik ke Blok Rokan dalam dua tahapan yakni masa transisi dan masa permanen.
Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik eksisting MCTN yang saat ini telah melistriki wilayah kerja Blok Rokan.
"Dengan akuisisi itu, maka MCTN nantinya menjadi bagian dari PLN, sehingga kami akan meneruskan pengoperasian MCTN ini secara jangka pendek selama tiga tahun," kata Zulkifli.
Regional Director Chevron Standard Limited Jennifer Ferratt menjelaskan pembangkit listrik MCTN telah memasok energi yang andal ke Blok Rokan selama lebih dari 20 tahun.
Menurutnya, perjanjian jual beli saham tersebut sejalan dengan transisi Blok Rokan yang sebentar lagi akan diambil alih oleh Pertamina.
Selama tiga tahun, PLN akan menggunakan semua peralatan pasokan listrik dari MCTN untuk menyuplai sistem kelistrikan di Blok Rokan.
Setelah masa transisi tersebut, PLN akan menyambungkan sistem kelistrikan Blok Rokan dengan sistem kelistrikan permanen dari regional Sumatera guna menjamin keandalan energi di tambang minyak tersebut.
Cadangan daya yang dimiliki sistem kelistrikan Pulau Sumatera saat ini tercatat sebesar 2.808 MW, daya mampu sebesar 8.852 MW, dan beban puncak sebesar 6.044 MW.
"Listrik Sumatera sangat mencukupi untuk menyuplai Blok Rokan mulai tahun ke empat dan seterusnya," kata Zulkifli.
"Listrik Sumatera sangat mencukupi untuk menyuplai Blok Rokan mulai tahun ke empat dan seterusnya," kata Zulkifli.
Blok Rokan memiliki peran strategis dalam industri migas dalam negeri dengan menyumbangkan produksi 24 persen terhadap produksi nasional.
Wilayah kerja itu merupakan salah satu blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 6.220 kilometer dan memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak melimpah yakni Bekasap, Minas, dan Duri.
Potensi cadangan minyak di Blok Rokan diperkirakan ada sekitar duamiliar barel yang menjadi andalan pemerintah untuk mendukung target produksi satu juta barel pada tahun 2030.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021