Pekanbaru (Antara Bengkulu) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan hujan yang terjadi di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Riau menyebabkan titik panas (hotspot) di daerah itu berkurang drastis.

Satelit pemantau cuaca dan pendeteksi titik panas (NOAA 18) pada Jumat, merekam keberadaan titik panas di Riau hanya tinggal empat atau jauh berkurang dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 37 titik.

Empat titik panas yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan tersebut terekam berada di Indragiri Hulu sebanyak dua titik dan Indragiri Hilir serta Kuantan Singingi masing-masing terdapat satu "hotspot".

Pada hari sebelumnya, satelit yang sama merekam titik panas tersebar di sebanyak delapan wilayah kabupaten dan kota.

"Alhamdulillah, upaya hujan buatan dengan menerapkan teknologi modifikasi cuaca kemarin berhasil menghasilkan hujan di beberapa wilayah sehingga titik panas berkurang," kata Humas BNPB Agus Wibowo lewat telekomunikasi kepada Antara di Pekanbaru.

Namun menurut pantauan satelit Terra dan Aqua yang diriliskan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, di daratan Riau masih terdeteksi sebanyak 61 titik panas yang tersebar di sejumlah kabupaten.

Terbanyak di Kabupaten Indragiri Hilir yakni mencapai 28 titik, kemudian di Kabupaten Pelalawan terdeteksi sebanyak 22 "hotspot".

Selanjutnya titik panas juga terdeteksi Terra dan Aqua berada di Kabupaten Indragiri Hulu (18), Kampar (2), serta Kuantan Singingi terdeteksi satu titik panas.

Perbedaan satelit NOAA dan Terra/Aqua ada pada daya tangkap atau daya rekam dimana NOAA dengan suhu yang lebih maksimum sementara Terra dan Aqua mendeteksi dengan suhu yang lebih minimum.

Untuk cuaca, BMKG Stasiun Pekanbaru memprakirakan hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Riau berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan - sedang.

Walau demikian, analis lembaga pemantau cuaca ini memprediksi tingkat kebakaran lahan atau hutan di Riau rata-rata masih cukup tinggi.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar.  (Antara)

Pewarta: Oleh Fazar Muhardi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013