Banjarmasin,  (Antara Bengkulu) - Sejumlah atlet dari beberapa daerah dilarang bertanding di Pekan Olahraga Nasional (Porwanas) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sebab tidak menunjukkan kartu anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang masih berlaku.

         Pada pertemuan teknik setiap cabangoOlahraga di Banjarmasin Jumat, panitia melarang atlet bertanding jika tidak terdaftar di cabang olah raga yang akan dipertandingkan, tidak menunjukkan kartu anggota PWI dan kartu tanda penduduk dari daerah asal yang masih berlaku.

          "Ketentuan ini sudah disampaikan ke Seksi Wartawan Olahraga di seluruh daerah sejak enam bulan sebelum Porwanas di Banjarmasin," kata Ketua Siwo PWI Pusat Raja Parliungapane saat menghadiri pertemuan teknik bulu tangkis di gedung PWI Kalsel, Banjarmasin.

         Ketentuan tersebut, ujarnya, berlaku di setiap cabang olahraga Porwanas.  
     Atlet yang boleh bertanding, kata dia, hanya yang terdaftar dan memiliki kartu PWI yang masih aktif.

         "Kita semua harus menghormati ketentuan yang sudah ditetapkan oleh panitia. Kalau ada protes, nanti dibicarakan dengan Siwo PWI Pusat dan panitia daerah," katanya.

         Ketua Siwo PWI menjelaskan hal tersebut menanggapi protes dari berbagai daerah, terutama dari Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara.

         Menurut utusan dari Siwo Maluku Utara, Izac, Porwanas bukanlah ajang untuk mencari prestasi olahraga melainkan forum silaturahim antarwartawan dari berbagai daerah di Indonesia.

         Oleh karena itu, kata dia, sepanjang atlet benar-benar wartawan, tidak perlu dipermasalahkan.

         "Kami jauh-jauh datang dari Maluku Utara bukan untuk merebut medali melaiankan sekadar bersilaturahim dengan rekan-rekan wartawan dari daerah lain. Karena itu, izinkan atlet kami bertanding, mesti namanya tidak terdaftar di cabang olahraga bersangkutan," katanya.

         Keterangan serupa juga disampaikan utusan dari PWI Sultra, Umar Marhum. Menurut dia, sepanjang atlet yang akan bertanding adalah wartawan tidak perlu dipermasalahkan terdaftar atau tidak.

         Mendengar keterangan dari utusan berbagai daerah, Ketua Siwo PWI Pusat, Raja Parliungapane tetap bersikukuh dengan ketentuan yang sudah dietapkan.

         "Kita akan bicarakan ini dengan panitia daerah, tapi saya kira, aturan ini yang harus kita hormati," katanya. *

Pewarta: Oleh Agus Sana'a

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013