Makassar (Antara) - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar bersama Jurusan Arkeologi Universitas Hasanuddin (Unhas) menemukan struktur dinding selatan Benteng Rotterdam.

Asmunandar, arkeolog dari Unhas, Jumat mengatakan, dalam penggalian sehari, tim menemukan struktur pondasi benteng selatan yang diperkirakan berhubungan dengan benteng lain dalam lingkunganya.

Selain itu, juga ditemukan sejumlah barang peninggalan zaman Belanda dan Jepang di dalam tanah dan sebagian lainnya masih tertanam.

"Diperkirakan lokasi ini pernah dijadikan pos pada zaman Belanda dan Jepang karena bersinggungan dengan kanal di sebelahnya," tambah dia.

Berdasarkan hasil eskavasi (penggalian) struktur dinding selatan, diperkirakan benteng itu dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9.

"Tahun lalu ini sudah diteliti. Berdasarkan peta zaman Belanda ada sebuah struktur benteng dan kanal sepanjang kurang lebih 14 meter. Setelah kami telusuri dan gali, ditemukan struktur bekas dinding benteng selatan yang sudah rubuh," kata Direktur Lapangan Prof Mundardjito, di sela-sela penggalian.

Mundardjito, Guru Besar Universitas Indonesia, yang dikenal sebagai Bapak Arkeologi Indonesia, mengatakan, dinding itu menggunakan batu andesit, dan diperkirakan dahulu berdiri sejajar dengan benteng yang lain

"Daerah ini pasti punya hubungan dengan dinding di sekitar benteng," ujarnya.

Dengan ditemukannya struktur dinding di dalam tanah yang sejajar, pihaknya akan melakukan kajian dan menghitung rencana anggaran biaya (RAB) untuk membongkar dan menyusun ulang dengan tidak menghilangkan keasliannya sebagai kawasan cagar budaya.  

"Tenaga-tenaga ahli akan di terjunkan terutama mahasiswa yang ada dibidangnya dalam hal pemugaran nanti. Jelas anggarannya melalui penyusunan RAB yang diajukan pada RAPBN di pusat sebagai bentuk kelestarian budaya," kataya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013