Bengkulu (Antara) - Konservator Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Mayendra mengatakan perbaikan rumah pengasingan Bung Karno yang ditempati pada kurun 1938 hingga 1942 di Bengkulu hanya 30 persen.

"Tidak dipugar total, hanya bagian-bagian yang lapuk dan rusak parah, sekitar 30 persen dari seluruh bagian rumah," katanya di Bengkulu, Minggu.

Ia mengatakan saat ini pekerja bangunan mulai membongkar bagian rumah yang akan diperbaiki, terutama kusen yang lapuk.

Para pekerja yang menangani perbaikan rumah itu merupakan pekerja yang sama saat pemugaran besar-besaran pada 1985.

"Ada beberapa pekerja yang sama saat pemugaran 1984-1985 jadi mereka sudah 'mengenal' rumah ini," tambahnya.

Mayendra mengatakan perbaikan rumah tersebut menerapkan konsep bahan baru tapi bentuk tetap sama dengan aslinya.

Rumah pengasingan Bung Karno itu dibangun sekitar 1918, milik seorang saudagar China.

Bahan-bahan yang dipergunakan, kata dia, diupayakan sama dengan material saat pemugaran atau rehab pada 1985.

"Kami juga mencari bahan dari rumah lama yang masih bisa digunakan, pencarian sampai ke provinsi tetangga," katanya.

Termasuk warna cat rumah yakni putih kekuning-kuningan atau disebut juga "broken white" merupakan warna asli rumah yang sudah menjadi Benda Cagar Budaya (BCB) itu.

Mayendra berharap dengan perbaikan rumah bersejarah itu, tingkat kunjungan akan semakin meningkat.

"Seperti rumah pengasingan Bung Karno di Muntok, Bangka Barat, setelah kami pugar tingkat kunjungan semakin tinggi," katanya.

Salah seorang pekerja, Matnuri atau Muri yang bertanggung jawab saat pemugaran 1985 mengatakan pada dasarnya tidak ada kendala dalam perbaikan rumah itu.

"Perbaikan saat ini lebih ringan karena tidak banyak kerusakan, hanya kusen-kusen yang lapuk, atap dan beberapa bagian lain," katanya.

Ia membandingkan saat perbaikan pada 1985 dimana banyak material yang sudah rusak dan hilang.

Pekerja menyiasati dengan membuat material baru dengan mencontoh material yang masih bertahan.

Pantauan di rumah bersejarah itu, pekerja mulai menurunkan sejumlah genteng untuk memperbaiki kerusakan pada sejumlah kusen yang lapuk.

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013